Manusia sering berbuat tidak adil, namun Allah selalu adil. Kalimat ini harus menjadi keyakinan orang percaya saat menghadapi ketidakadilan. Bila tidak, kita akan kecewa karena kita pasti pernah, atau sesekali akan, mengalami ketidakadilan dalam dunia yang penuh dosa ini. Dalam Mazmur ini, Daud meratapi penguasa yang zalim, tidak adil, dan tidak jujur. Penguasa seperti ini merancang kejahatan dan melakukan kekerasan. Daud menyebut mereka telah menyimpang—dari kebenaran atau dari kehendak Allah—sejak lahir, telah sesat sejak dalam kandungan, dan membahayakan seperti ular berbisa yang tidak bisa dijinakkan oleh penjinak ular (58:2-6). Mereka telah membulatkan hati untuk melakukan ketidakadilan dan kejahatan kepada orang lain. Kejahatan mereka meluap-luap dan tidak dapat ditahan.
Kemungkinan, Daud menujukan Mazmur ini kepada pembesar-pembesar bawahan Saul, yang memutuskan bahwa Daud harus ditangkap dan dibunuh. Mengapa mereka disebut tidak adil, tidak jujur, dan seperti ular? Mereka disebut demikian karena Daud tidak berbuat kesalahan yang membuat ia pantas dibunuh. Ingatlah bahwa Saul ingin membunuh Daud karena dengki. Bagaimana sikap Daud terhadap orang-orang itu: Apakah Daud membalas mereka? Tidak! Daud berseru kepada Allah dan meminta agar keadilan Allah dinyatakan. Daud meminta Allah membalas kejahatan penguasa-penguasa tersebut (58:7-10). Daud tidak membalas dan meminta keadilan Allah dinyatakan karena ia yakin bahwa Allah adalah Yang Maha Adil. Keadilan manusia sering dicemari oleh kepentingan pribadi atau subjektivitas pribadi, sehingga manusia sering sulit menilai sesuatu secara adil, apa lagi jika hanya mendengar secara sepihak. Oleh karena itu, ketika memutuskan sesuatu di pengadilan, ada saksi-saksi yang diundang untuk bersaksi. Terdakwa juga diberi kesempatan untuk membela diri dan dapat dibantu oleh pengacara. Semua ini bertujuan agar perkara diputuskan dengan seadil-adilnya. Daud tidak mau main hakim sendiri. Dengan kerendahan hati, ia menyadari bahwa dirinya memiliki keterbatasan untuk menghakimi.
Meminta keadilan dari Allah terkadang tidak mudah. Dibutuhkan kesabaran yang besar karena Allah bertindak dengan cara dan waktu yang sering tidak kita ketahui. Daud berkata, "Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar, sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di bumi." Tepat pada waktunya, Allah akan menyatakan keadilan-Nya bagi orang yang terus berseru dan berharap kepada-Nya. Tetaplah percaya dan berharap kepada Allah! Apakah Anda bersedia menanggalkan keinginan membalas dan selalu memercayai keadilan Allah?