Kisah Para Rasul 3:1-10

Membangkitkan Harapan yang Padam

11 Juni 2025
GI Purnama

Orang yang paling sulit berkembang menjadi lebih baik adalah orang yang tidak memiliki pengharapan. Bila kita ingin maju, langkah pertama adalah bahwa kita harus memiliki visi untuk maju. Bacaan Alkitab hari ini mengisahkan tentang seorang laki-laki yang lumpuh sejak lahir dan harus diusung orang bila hendak berpindah tempat. Tiap hari, orang itu dibawa—kemungkinan oleh keluarganya—untuk melakukan pekerjaan meminta-minta. Dia diletakkan di dekat pintu gerbang Bait Allah—yang disebut sebagai Gerbang Indah—dengan maksud untuk menumbuhkan belas kasihan orang-orang yang datang ke Bait Allah. Karena orang lumpuh ini tidak bisa melakukan pekerjaan seperti orang normal, dia tidak memiliki harapan untuk mengalami perubahan. Dia menjalani hidup sehari-hari hanya untuk meminta belas kasihan.

Pada masa kini, banyak orang yang hidup tanpa pengharapan dan hanya menjalani rutinitas yang terus-menerus diulang. Satu-satunya pengharapan yang redup yang dimilikinya hanyalah mendapat belas kasihan orang lain. Orang-orang semacam ini bukan hanya orang cacat, tetapi juga termasuk orang yang merasa selalu gagal atau selalu kalah bersaing. Saat Petrus dan Yohanes ke Bait Allah dan melewati orang lumpuh itu, orang lumpuh itu tetap tidak memiliki pengharapan dan hanya bisa meminta belas kasihan seperti biasa. Akan tetapi, Petrus dan Yohanes menatap orang itu dan membangkitkan pengharapan yang bersumber pada Yesus Kristus, yaitu kesembuhan dari kelumpuhan.

Kesembuhan dari kelumpuhan adalah anugerah yang melampaui apa yang diharapkan oleh orang lumpuh itu. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa kemampuan menyembuhkan kelumpuhan adalah kemampuan di luar batas kemampuan manusiawi Petrus dan Yohanes. Kemampuan manusia terbatas. Akan tetapi, pengharapan yang disediakan Yesus Kristus melampaui keterbatasan itu. Pada masa kini, situasi ekonomi yang sulit membuat banyak orang tidak memiliki pengharapan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Sayangnya, orang-orang beriman pun sering tidak menyadari adanya pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus. Orang percaya—baik sebagai perorangan maupun sebagai bagian dari komunitas umat Tuhan—perlu sadar bahwa Roh Kudus yang menyertai setiap orang percaya itu tidak dibatasi oleh batas-batas manusiawi. Bila kita bersandar kepada Allah, Roh kudus akan memampukan kita untuk menjadi berkat dan membangkitkan pengharapan orang-orang yang tidak memiliki pengharapan. Apakah Anda—sebagai perorangan atau sebagai komunitas orang percaya—memiliki pengharapan akan masa depan yang lebih baik di dalam Kristus dan Anda sudah membagikan pengharapan yang Anda miliki itu?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design