Hikmat dibutuhkan untuk mengatasi dosa percabulan dan perzinaan. Salomo menganggap masalah percabulan dan perzinaan sangat serius dan mencoba mengatasinya berulang kali dengan memperingatkan dan mengajar dari berbagai perspektif. Amsal 5 terdiri dari tiga bagian: (1) Pendahuluan (5:1-6); (2) Pelajaran (5:7-20); dan (3) Kesimpulan (5:21-23). Secara tersirat, seorang ayah harus berani berbicara tentang kebenaran secara bijaksana, agar pemuda yang kurang pengalaman siap menahan godaan perempuan liar. Bagian pertama berisi peringatan dan tujuan (5:1-2), serta memaparkan bahaya pesona perempuan jalang (5:3-6). Bagian kedua mengungkapkan kebodohan dan konsekuensi perbuatan zina (5:7-14), dan hikmat membangun relasi yang intim dalam pernikahan (5:15-20). Bagian ketiga adalah kesimpulan teologis atas pengajaran tentang TUHAN (5:21) dan keadilan-Nya (5:22-23).
Peribahasa, "Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual" (5:15) adalah panggilan untuk setia dalam pernikahan: Satu pria dan satu wanita bersatu dalam pernikahan. Pasangan muda mendapat perintah dan motivasi untuk menemukan sukacita bersama dalam kasih dan keintiman seksual di dalam pernikahan (5:16-17). Keberadaan pasangan adalah anugerah TUHAN. Pernikahan harus dihargai serta dilindungi oleh kesetiaan (5:18-19). Mengabaikan peringatan TUHAN—tentang cara mengekspresikan seksualitas dalam pernikahan—akan menghancurkan diri sendiri (5:20-23).
Dosa seksual hadir dalam budaya manusia sepanjang zaman. Amsal 5 memberi petunjuk, larangan, dan peringatan tentang bahaya hubungan seksual di luar pernikahan. Inilah peringatan untuk anak muda yang kurang berpengalaman dalam menghadapi pencobaan berupa munculnya gairah seksual terhadap perempuan jalang. Amsal 5 adalah peringatan yang bermanfaat untuk memulihkan relasi pernikahan yang memudar, termasuk hubungan seksual suami-istri yang kehilangan gairah. Pasangan suami-istri perlu mempertahankan gairah cinta dalam relasi pernikahan. Kesetiaan akan menolong suami-istri untuk tetap berada dalam rencana TUHAN tentang pernikahan, sehingga pasangan dapat saling membantu dan saling mengawasi dalam menghadapi dosa seksual. Fokuslah pada keindahan hubungan dengan pasangan yang dipercayakan TUHAN! Ingatlah bahwa kesetiaan dalam relasi seksual akan memperkuat dan memperkaya hubungan suami-istri. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk berkata-kata secara lembut terhadap pasangan Anda? Apakah Anda telah terbiasa merencanakan momen-momen kebersamaan dengan pasangan Anda? Hargailah pasangan Anda dan tumbuhkanlah relasi dengan penuh kasih!