Amos 1-2

Penghakiman Allah atas Pelanggar Keadilan

12 Desember 2025
Pdt. Roni Tan

Keadilan & Kebenaran: Inti Pesan bagi Israel

Kitab Amos termasuk salah satu dari dua belas kitab Nabi Kecil. Penyebutan "nabi kecil" bukan berarti bahwa peran atau pesannya kecil atau kurang penting, melainkan semata-mata karena isi kitabnya lebih pendek dibandingkan kitab-kitab nubuat yang lain lain dalam Perjanjian Lama. Kedua belas kitab ini bisa dipandang sebagai satu kesatuan dan disebut "Kelompok Dua Belas", walaupun sebenarnya kedua belas kitab ini ditulis pada masa yang berbeda-beda.

Kitab Amos ditulis oleh Nabi Amos. Dalam Amos 1:1, ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang pemetik buah ara dan peternak domba yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Tekoa, sekitar 20 km di sebelah selatan Yerusalem. Walaupun Nabi Amos berasal dari Kerajaan Israel Selatan (biasa disebut Kerajaan Yehuda), TUHAN tidak mengutus dia untuk hanya melayani di wilayah asalnya,. tetapi TUHAN juga memanggil dan mengutus dia untuk melayani (terutama) di Kerajaan Israel Utara (biasa disebut Kerajaan Israel).

Pada masa hidup Nabi Amos, baik Kerajaan Israel Selatan maupun Kerajaan Israel Utara sedang berada dalam puncak kemakmuran dan kesejahteraan. Keduanya memiliki kekuatan militer yang kuat. Sayangnya, kemakmuran ini tidak diiringi dengan keadilan dan moralitas yang berkenan kepada TUHAN. Sebaliknya, saat itu terjadi ketidakadilan sosial dan kemerosotan moral yang parah. Oleh karena itu, TUHAN mengutus Nabi Amos untuk menyampaikan pesan keadilan Allah yang saat itu diabaikan oleh umat Israel.

Keadilan Allah dapat dipahami sebagai sifat Allah yang benar dan adil dalam semua urusan-Nya dengan manusia, serta tindakan-Nya yang selalu selaras dengan hukum-Nya. Pelanggaran terhadap keadilan Allah mengundang penghukuman-Nya terhadap setiap pelanggar. Pesan ini menegaskan bahwa ibadah sejati bukan sekadar tata cara lahiriah, tetapi harus terwujud dalam kebenaran, kesetiaan, dan kepedulian nyata terhadap sesama. Selain berisi peringatan keras, kitab Amos memberi harapan bahwa pemulihan akan datang bagi mereka yang sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada Allah. Itulah pesan yang harus disampaikan Nabi Amos kepada para pemimpin dan penduduk Kerajaan Israel Utara. Tujuan pengutusan ini adalah agar para pemimpin dan rakyat Israel menyadari dosa mereka, memohon pengampunan TUHAN, dan kembali menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah yang telah memelihara hidup mereka. Tugas Nabi Amos yang tidak mudah ini merupakan pokok bahasan yang akan kita pelajari bersama. [Pdt. Roni Tan]

Penghakiman Allah atas Pelanggar Keadilan
Jumat, 12 Desember 2025

Bacaan Alkitab hari ini:
Amos 1-2

Gusti ora sare (Tuhan tidak tidur) merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang menunjukkan bahwa Tuhan selalu mengawasi, mengetahui dan tidak pernah lalai terhadap kehidupan ciptaan-Nya, termasuk manusia. Dengan kata lain, tidak ada hal yang dilakukan manusia yang tidak diketahui oleh Tuhan. Inilah yang dapat kita baca dalam bacaan Alkitab hari ini, saat TUHAN `mengutus Amos untuk menyampaikan tentang pelanggaran yang dilakukan oleh pemimpin dan penduduk Kerajaan Utara (Israel). Pelanggaran apa yang dilakukan para pemimpin? Mereka menjual orang benar dan orang miskin karena uang, menyalahgunakan hukum dengan menindas orang miskin, menyalahgunakan tempat kudus untuk kesenangan diri. Pelanggaran apa yang dilakukan penduduk? Mereka melakukan tindak amoral, tidak memiliki kesetiaan pada TUHAN, tidak mau mendengar para nabi yang TUHAN utus (2:6-12).

Pelanggaran demi pelanggaran yang dilakukan—baik oleh pemimpin maupun penduduk di Kerajaan Utara (Israel)—tidak dibiarkan oleh Allah. Allah menghakimi dan menghukum mereka. Allah akan menghancurkan Yerusalem (2:5), Allah akan menghukum dengan membuat mereka kalah perang dan menderita secara fisik (2:13-16). Inilah penghukuman Allah atas pelanggaran yang mereka lakukan! Jadi, Allah tidak akan mendiamkan umat-Nya yang melakukan kesalahan, melainkan akan menghakimi dan menghukum untuk menyatakan keadilan-Nya.

Kesalahan para pemimpin dan penduduk Kerajaan Utara (Israel) juga bisa kita temukan dalam kehidupan anak-anak Tuhan, termasuk dalam kehidupan para pemimpin gereja. Kita mungkin bisa menemukan berbagai pelanggaran, kejahatan, dan tindakan asusila yang tampak seperti dibiarkan begitu saja oleh Allah. Allah tidak tampak menghukum mereka. Mungkin, keadaan seperti itu membuat kita berpikir bahwa menjaga kekudusan hidup itu tidak ada gunanya, sehingga kita mulai berpikir bahwa lebih enak menjalani kehidupan yang berdosa. Akan tetapi, bacaan Alkitab hari ini menegaskan bahwa Allah tidak tinggal diam terhadap kejahatan dan dosa yang kita lakukan. Apakah Anda tetap mau menjaga hidup Anda agar berkenan kepada Allah, sekalipun orang-orang di sekitar Anda menjalani kehidupan yang jahat di mata Allah? Apakah Anda mau mendoakan orang-orang yang melakukan kejahatan agar mereka bertobat?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design