Mazmur 86

Kasih Setia

20 Agustus 2025
GI Yorimarlina Umboh

Dalam hidup ini, kita pasti pernah mengalami masa-masa yang sulit dan penuh dengan tantangan, baik tantangan yang menyangkut masalah pribadi, hubungan yang retak, atau tekanan luar yang datang silih berganti. Salah seorang rekan pernah menceritakan tentang beratnya beban yang ia rasakan. Bisnisnya yang semula berkembang pesat menghadapi ujian besar berupa persaingan yang makin ketat dan ketidakpastian ekonomi. Dia merasa seperti terjebak dan tidak bisa menghindar. Ia tidak yakin bahwa usahanya bisa terus dipertahankan. Di tengah kecemasannya, dia berkata, "Saya hanya bisa berdoa dan berharap agar Tuhan memberi jalan keluar."

Dalam Mazmur 86, Daud menghadapi ancaman penganiayaan. Ia datang kepada TUHAN dengan rendah hati untuk memohon pertolongan dan pengampunan. Daud berdoa bagi keselamatan dirinya serta memohon petunjuk dan jalan yang benar. Ia mengakui bahwa hanya TUHAN yang dapat memberinya kebijaksanaan dan kekuatan untuk mengatasi masalahnya. Sumber kekuatan Daud dalam menghadapi badai dalam pergumulannya adalah kesadaran akan kebaikan dan kasih setia TUHAN yang tidak pernah berkesudahan dalam hidupnya (86:5,15, bandingkan dengan pernyataan dalam Keluaran 34:6 saat TUHAN menyatakan nama-Nya kepada Musa). Mazmur 86 ini memperlihatkan kepada kita bahwa Daud datang kepada TUHAN bukan sebagai seorang raja, tetapi sebagai hamba yang tahu bahwa hanya kasih setia Tuhan yang bisa menopangnya. Di tengah tekanan, kejaran musuh, dan situasi yang sulit, Daud tidak lari, tetapi dia berdoa kepada Tuhan, membuka hatinya, dan memohon, "Arahkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku (86:1).

Di tengah dunia yang tidak menentu ini, kerap kali kita merasa lelah, kecewa, bahkan gagal, namun kasih setia Tuhan tidak berubah dan tidak bergantung pada kondisi kita. Kita bisa datang kepada-Nya seperti Daud yang jujur, rapuh, dan berharap penuh. Mungkin, selama ini kita berusaha bertahan dengan kekuatan sendiri. Mazmur ini mengingatkan bahwa kekuatan sejati lahir dari pengakuan akan kelemahan diri serta keberanian untuk bersandar pada kasih setia Tuhan. Kita bukan hanya perlu berdoa supaya dilepaskan dari bahaya, tetapi kita juga perlu memohon hati yang mengasihi dan menaati Tuhan, "Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; ..." (86:11). Hendaklah hidup Anda mencerminkan kasih setia Tuhan. Apakah kasih setia Tuhan merupakan hal yang terpenting bagi diri Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design