Bayangkan bahwa suatu hari Anda tanpa sengaja mendapat akses ke sebuah grup WhatsApp rahasia tempat para pemimpin dunia merencanakan sesuatu. Saat membaca, Anda sadar bahwa yang dibahas adalah cara menghancurkan iman umat Kristen, membungkam suara kebenaran, dan membuat gereja kehilangan pengaruh. Semua sudah direncanakan dengan matang. Mereka bahkan menyebut nama-nama gereja dan pemimpin rohani. Perasaan apa yang muncul: Takut? Marah? Putus asa? Itulah nuansa Mazmur 83. Bangsa-bangsa berkumpul dan bersekongkol bukan hanya untuk menyerang Israel secara fisik, tetapi untuk menghapus identitas mereka sebagai umat Allah.
Ada penafsir yang mengaitkan mazmur 83 dengan 2 Tawarikh 20 yang mengisahkan serangan gabungan dari Edom, Moab, dan Amon kepada Raja Yosafat. Sebenarnya, daftar musuh-musuh dalam mazmur ini tidak merujuk pada satu peristiwa spesifik, melainkan mencerminkan ancaman konstan yang dihadapi umat Israel sepanjang sejarah. Musuh-musuh Israel dalam mazmur ini bukan hanya menentang umat Tuhan, tetapi melawan Tuhan sendiri. Terhadap kondisi seperti itu, bagaimana respons pemazmur? Dia tidak merespons dengan kepanikan, melainkan merespons dengan seruan iman, "Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri ...!" (83:2). Seruan ini muncul karena pemazmur percaya bahwa Allah adalah pelindung dan pembela umat-Nya. Seruan ini merupakan permohonan agar Allah melawan musuh-musuh yang mengancam keberadaan umat Israel dengan tujuan akhir agar bangsa-bangsa itu mengenal dan mengaku bahwa hanya TUHAN yang Maha Tinggi atas seluruh bumi (83:19). Sekalipun mazmur ini berisi permohonan penghukuman terhadap musuh, terdapat juga pengharapan bahwa tindakan Allah akan membawa pengenalan akan Dia di antara bangsa-bangsa.
Saat menjalani hidup, kerap kali kita menghadapi ancaman atau serangan berupa berbagai masalah, baik menyangkut pekerjaan, keluarga, ekonomi, maupun ketidakadilan di sekitar kita. Mazmur ini mengingatkan kita untuk terus bersandar dan memercayai Tuhan. Dialah Allah yang berdaulat atas alam semesta, Dia pasti sanggup memberikan pertolongan kepada kita. Dengan kuasa-Nya, Tuhan pasti mampu menghukum musuh-musuh kita. Renungkanlah: Saat Anda menghadapi serangan atau ancaman, kepada siapa Anda akan berseru? Kepada siapa Anda mengharapkan pertolongan? Apakah Anda berharap kepada Tuhan atau kepada yang lain? Kiranya Tuhan menolong dan memampukan kita semua untuk tetap percaya dan berharap hanya kepada Allah saja. Dialah satu-satunya Pribadi yang layak diandalkan!