Pengalaman adalah guru terbaik! Ungkapan ini sangat populer dan kita pasti menyetujui ungkapan itu. Belajar dari pengalaman akan menolong kita agar tidak melakukan kesalahan yang sama di masa yang akan datang serta menolong kita untuk menjadi makin dewasa. Pengalaman juga membentuk karakter, melatih kita menjadi sabar dan tekun. Belajar dari pengalaman memberi banyak keuntungan kepada kita.
Mazmur 78:1-3 memberi gambaran tentang pengalaman umat Israel di masa lampau. Ada tiga hal menarik yang dapat dilihat: Pertama, umat Israel ingin menceritakan semua peristiwa di masa lalu yang pernah diceritakan oleh nenek moyang mereka, supaya peristiwa itu dapat diceritakan kembali kepada generasi selanjutnya, sehingga mereka bisa memuji TUHAN atas segala perbuatan ajaib yang telah dilakukan TUHAN kepada mereka. Mereka berharap agar generasi selanjutnya menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan Allah, serta memegang perintah-perintah-Nya. Hal ini sangat ditekankan karena di antara nenek moyang mereka ada pendurhaka dan pemberontak yang tidak setia kepada Allah, tidak berpegang kepada janji Allah, dan melupakan perbuatan-Nya (78:1-11). Kedua, perbuatan-perbuatan Allah yang dahsyat kepada umat Israel mencakup pemberian tulah kepada bangsa Mesir, sehingga umat Israel bisa keluar dari tanah perbudakan. Dengan pertolongan TUHAN, laut Merah terbelah dan menjadi seperti bendungan, sehingga umat Israel dapat menyeberang. Perjalanan mereka dituntun oleh tiang awan dan tiang api. TUHAN memberi mereka makanan dan minuman, sehingga mereka tidak kekurangan (78:12-16). Ketiga, respons umat Israel terhadap perbuatan TUHAN justru protes, memberontak, dan terus berbuat dosa. Hal ini membuat TUHAN gemas karena umat-Nya tidak memercayai Dia. TUHAN juga memberikan mana dan burung, sehingga umat Israel bisa makan sampai kenyang, tetapi mereka tetap tidak merasa puas. Hal ini membuat Allah murka sehingga Ia membunuh generasi pertama yang keluar dari Tanah Mesir(78:17-31). Peristiwa tersebut menjadi sebuah "pukulan" kepada umat Israel, sehingga mereka berharap bahwa generasi selanjutnya tidak melakukan kesalahan yang sama.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita untuk belajar dari pengalaman masa lalu agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Jangan suka protes kepada Tuhan karena pengalaman pahit yang pernah terjadi, karena justru pengalaman itulah yang akan membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus. Bagaimana sikap Anda selama ini saat Anda mendapat pengalaman pahit: Apakah Anda bisa bersyukur atas pengalaman tersebut?