Mazmur 77

Ingatlah Perbuatan TUHAN

8 Agustus 2025
GI Yorimarlina Umboh

Mengingat kejadian di masa lalu kerap kali membuat kita merasa sedih, apalagi bila kejadian itu menyakitkan hati. Namun, bila kita bisa melihatnya dalam kerangka kedaulatan Allah, peristiwa itu akan terlihat sebagai proses yang dikerjakan TUHAN terhadap setiap anak-anak-Nya untuk menyiapkan masa yang akan datang.

Mazmur yang mengisahkan perbuatan Allah di masa lalu ini dimulai dengan seruan kepada Allah. Frase "dengan nyaring" (77:2) menunjukkan penekanan yang menggambarkan bahwa pemazmur memohon kepada Tuhan melalui doa yang dinaikkan secara intens, dengan harapan bahwa Tuhan mendengar permohonannya. Dalam kesusahannya, Asaf mengingat TUHAN, tetapi muncul kegelisahan. Dia berpikir bahwa TUHAN yang mendatangkan malapetaka atas bangsanya telah "membuang mereka" dan "lupa untuk menunjukkan kasih-Nya." Itu sebabnya, Asaf terus merenung dan berpikir sehingga rohnya tertekan dan menjadi lemah (77:2-11). Dalam perenungannya, dia kembali mengingat perbuatan TUHAN di masa lalu, sehingga dia mendapat kekuatan (77:12-16). Apa yang dia ingat? Dia mengingat pembebasan atau "penebusan" dari Tanah Mesir (Keluaran 6:6; 15:13; Ulangan 7:8; 9:26; 2 Samuel 7:23; dan 1 Tawarikh 17:21). TUHAN membelah laut untuk membentuk jalan. Air dan samudra raya ikut gemetar, deru guntur menggelegar, kilat menyinari bumi. Bumi gemetar dan berguncang. Dalam semuanya itu, TUHAN menuntun umat-Nya seperti gembala menuntun kawanan domba dengan pengantaraan Musa dan Harun (ay. 17-21).

Mengingat kebaikan Tuhan seharusnya menjadi seperti hembusan nafas kita. Mengingat kebaikan Tuhan akan memampukan kita untuk bersyukur dan memuji Dia. CS Lewis mengatakan hal yang senada, "Mengingat Tuhan bukan hanya soal berdoa atau beribadah, tetapi tentang memahami bahwa Dia adalah sumber dari setiap kebaikan yang kita rasakan dalam hidup." Harus diakui bahwa kita lebih sering mengingat hal-hal yang buruk serta mengingat masa-masa yang sulit daripada mengingat kebaikan Tuhan. Itulah sebabnya, kita sulit untuk bersyukur dan memuji Tuhan karena adanya pengalaman-pengalaman pahit tersebut. Mari kita belajar untuk melihat semua peristiwa yang terjadi dalam hidup ini dengan memakai kaca mata Tuhan, yaitu bahwa semua peristiwa itu terjadi karena TUHAN sedang mempersiapkan rencana yang indah dalam hidup ini. Dengan demikian, semua peristiwa—baik suka maupun duka, pahit maupun manis—adalah perbuatan Tuhan yang mendatangkan kebaikan. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda lebih suka mengingat perbuatan TUHAN yang baik atau lebih suka mengingat pengalaman buruk?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design