Pengkhotbah 12:9-14

Takutlah Akan Allah!

4 Agustus 2025
Pdt. Abadi

Melalui kitab Pengkhotbah, Sang Pengkhotbah membawa kita melihat apa yang terjadi dalam dunia ini. Hasil pengamatannya—yang sudah melewati proses penimbangan dan pengujian—membawa kita pada kesimpulan bahwa segala sesuatu sia-sia (menguap). Apa yang kita lakukan tampaknya tidak berarti.

Pengkhotbah—yang telah menuliskan kata-kata kebenaran ini dengan jujur—adalah orang yang berhikmat. Kata-katanya ibarat "ujung tongkat penggiring ternak". Artinya, kata-katanya dapat menuntun kita ke jalan yang benar—yaitu menuntun kita untuk hidup takut akan Allah—seperti tongkat gembala yang membawa kawanan ternaknya kembali. Ungkapan "kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap" memiliki makna bahwa kata-katanya yang menyakitkan itu akan tertanam dengan kuat di dalam hati seseorang yang belajar dari Sang Pengkhotbah. Perkataan Pengkhotbah bagaikan perkataan seorang gembala yang baik yang menuntun kembali kawanan ternaknya yang tersesat.

Di akhir kitab ini, Pengkhotbah kembali berkata, "kesia-sian belaka, … semuanya sia-sia" (12:8). Perkataan ini merupakan ungkapan yang sama dengan yang diungkapkannya di awal kitab ini (1:2). Hal ini menunjukkan bahwa apa yang Pengkhotbah uraikan—sesudah 1:2 dan sebelum 12:8—membuktikan bahwa segala sesuatu adalah sia-sia (menguap). Di penghujung kitab ini, Pengkhotbah mengingatkan kita untuk takut akan Allah dan menjalankan perintah-perintah-Nya. Mengapa? Karena Allah akan meminta pertanggungjawaban kita dan Ia akan menghakimi segala perbuatan kita, termasuk yang baik maupun yang jahat. Dalam perspektif dunia yang menyangkal adanya Allah, kehidupan dunia tampak menguap (sia-sia). Namun, dalam terang firman Allah, sesudah kita menyelesaikan kehidupan kita di dunia ini, kita tidak hanya mati begitu saja, tetapi kita akan menghadapi penghakiman Allah.

Sebagai penutup dari renungan Kitab Pengkhotbah ini, marilah kita merenungkan perspektif Perjanjian Baru yang bersifat menguatkan dan menghibur serta dilandasi keyakinan akan adanya kebangkitan orang mati, "Sebab, seluruh ciptaan telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena ciptaan itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah." (Roma 8:20-21). Dengan hati yang takut akan Allah, kita tidak perlu takut lagi menjalani kehidupan yang tampak sia-sia, karena kita akan masuk ke dalam kemuliaan anak-anak Allah. Apakah Anda telah memiliki pengharapan dalam hidup Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design