Kelahiran kembali adalah titik awal terjadinya pembaruan dalam kehidupan orang yang memercayai karya penebusan yang telah dilakukan Yesus Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib. Akan tetapi, titik awal ini harus diikuti dengan pembaruan cara hidup dan pola pikir yang seharusnya terjadi tiap hari dan berlangsung terus-menerus seumur hidup (bandingkan dengan Roma 12:2; 2 Korintus 4:16). Proses pembaruan ini biasa disebut sebagai proses pengudusan (bandingkan dengan Roma 6:19,22). Sumber pembaruan yang terjadi dalam kehidupan orang percaya adalah kehadiran Roh Kudus yang terus-menerus melakukan pembaruan (Efesus 1:13-14). Kita perlu menyadari bahwa setelah kita menerima Roh Kudus, keinginan untuk melakukan dosa—yang disebut juga sebagai keinginan daging—masih tetap ada. Keinginan Roh Kudus untuk melakukan pembaruan berlawanan dengan keinginan daging yang menginginkan agar kita terus berbuat dosa. Dua keinginan yang saling bertentangan yang sama-sama ingin memengaruhi orang percaya itu seperti "berperang" untuk memperebutkan diri kita. Bila kita ingin terus bertumbuh dan menjalani kehidupan sebagai ciptaan baru, kita harus hidup oleh Roh (Galatia 5:16). Bila kita hidup oleh Roh, kita akan memiliki kekuatan untuk melawan keinginan daging. Bila kita tidak memberi diri kita dipimpin oleh Roh, kita tidak akan sanggup melawan keinginan daging, dan kita akan mudah tergoda untuk melakukan perbuatan daging, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, kemarahan, kepentingan diri sendiri, percekcokan, perpecahan, kedengkian, bermabuk-mabukan, pesta pora, dan sebagainya (Galatia 5:19-21). Bila kita mengikuti pimpinan Roh, maka hidup kita akan menghasilkan buah Roh Kudus, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23a). Perlu diingat bahwa dalam bahasa asli Alkitab, kata "buah" dalam "buah Roh" itu berbentuk tunggal, bukan berbentuk jamak. Artinya, sembilan buah Roh Kudus itu merupakan satu kesatuan, atau lebih tepat bila dikatakan bahwa buah Roh Kudus itu seperti satu buah dengan sembilan rasa yang semuanya harus ada dan merupakan satu kesatuan. Dengan kata lain: Tidak ada buah Roh tanpa kasih atau buah Roh tanpa kesetiaan.
Apakah Anda sudah dilahirkan kembali? Bila Anda sudah dilahirkan kembali, apakah hidup Anda mengalami pembaruan tiap hari? Apakah Anda sudah mengikuti pimpinan Roh Kudus sehingga Anda sanggup melawan keinginan daging yang terus menggoda diri Anda? Apakah hidup Anda telah menampilkan adanya buah Roh Kudus?