Hari ini, kita akan melanjutkan perenungan Efesus 6:18-19. Perhatikanlah bahwa Rasul Paulus bukan hanya meminta didoakan agar ada kebenaran yang keluar dari mulutnya, tetapi juga agar dia berani memberitakannya. Orang yang memiliki kebenaran Injil banyak yang tidak berani memberitakannya. Di era media sosial ini, banyak orang yang berani berteriak-teriak di depan mikrofon, tetapi tidak memiliki kebenaran Allah yang bisa mentransformasi kehidupan manusia. Rasul Paulus tidak mau seperti itu. Dia ingin memiliki kebenaran disertai keberanian untuk memberitakannya. Oleh karena itu, dia meminta, "Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya" (6:20).
Pada saat itu, Rasul Paulus berada di dalam penjara, dan dia sedang dalam proses diadili. Tentu saja, kekuatan politik bisa sangat menakutkan dan dapat membuat orang berkompromi. Rasul Paulus meminta jemaat untuk mendukungnya agar dia rela memikul salib, tidak takut terhadap tekanan, tidak berkompromi, dan dengan berani tetap membuka mulut untuk mengabarkan Injil. Banyak hal yang dapat membuat seorang pemberita firman Allah ciut hati, misalnya penganiayaan, penderitaan, sakit penyakit, masalah keluarga, dan godaan-godaan dunia yang cenderung membuat seseorang tidak berani mengakui Yesus Kristus dan tidak berani memberitakan Injil-Nya secara terang-terangan. Jangan biarkan saudara-saudara seiman kita bergumul sendiri! Setiap anggota jemaat harus mengambil bagian! Marilah kita berlutut dan berdoa untuk mendukung para hamba Tuhan dan para pemberita Injil, agar hati mereka tidak ciut, melainkan tetap berani dan bersemangat mengabarkan Injil.
Dalam Kisah Para Rasul 4:23-31, kita membaca bahwa para murid merasa gentar ketika dunia bersatu melawan Injil Yesus Kristus. Bagaimana jemaat merespons saat mereka dalam keadaan terjepit? Mereka berkumpul dan berdoa dengan tekun serta memohon, "Berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian sepenuhnya untuk memberitakan firman-Mu" (Kisah Para Rasul 4:29). Apakah Anda rindu melihat api Injil terus disebarkan dan kebenaran firman Allah terus ditaburkan? Apakah Anda rindu melihat bangkitnya orang-orang yang menjadi laskar-laskar Kristus yang gagah berani memberitakan Injil tentang kebenaran Allah? Berlututlah dan berdoalah! Sebagaimana Rasul Paulus memerlukan dukungan doa agar berani memberitakan Injil, demikian pula setiap hamba Tuhan di seluruh dunia memerlukan dukungan doa kita. Secara khusus, marilah kita mendoakan guru-guru agama Kristen di sekolah-sekolah negeri maupun swasta, supaya mereka berani dan bersemangat mengajarkan kebenaran Allah dan mengabarkan Injil Yesus Kristus.