Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan kasih seorang ibu yang sedang membimbing anaknya yang telah dewasa. Sang Ibu memberikan nasihat praktis kepada Raja Lemuel tentang: kehidupan rohani sebagai pemimpin (31:1-9), dan tentang cara memilih pasangan hidup (31:10-31). Banyak pemimpin yang bijaksana yang dilahirkan oleh ibu yang saleh. Pemimpin akan bersikap lebih bijaksana bila didampingi istri yang takut akan TUHAN. Seorang anak secara berkelanjutan membutuhkan peranan pengasuhan orang tua. Orang yang telah dewasa dan telah berkeluarga pun sering masih membutuhkan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman. Oleh karena itu, orang tua perlu berperan sebagai mentor bagi anak yang sudah dewasa.
Amsal 31:1-9 memperlihatkan peran ibu dalam mementori anak tentang dua dosa yang harus dihindari, yaitu perzinaan (31:3) dan kemabukan (31:4-7). Hubungan seks yang berlebihan adalah kelemahan yang mengakibatkan kejatuhan Raja Salomo (Nehemia 13:26). Alkohol juga menjadi penyebab kejatuhan para raja, misalnya Ela, raja Israel (1 Raja-raja 16:9), dan Benhadad, raja Aram (1 Raja-raja 20:16). Sang Ibu juga mementori Lemuel untuk menjalankan pemerintahan yang benar dan adil (Amsal 31:8-9). Pemimpin yang bijaksana harus menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya dalam hal kekudusan, kebenaran, dan keadilan (1 Timotius 3:2-7; Titus 1:7-9). Pemimpin yang terhormat membutuhkan pasangan hidup yang takut akan TUHAN. Dalam Amsal 31:10-31, sang ibu menampilkan karakteristik wanita yang takut akan TUHAN melalui susunan amsal yang ditulis secara akrostik, artinya sesuai dengan urutan alfabet bahasa Ibrani. Wanita tersebut berwatak mulia, dapat dipercaya dan dapat diandalkan, baik hati, rajin dan cakap mengelola rumah tangga, penuh semangat dan bergairah, tidak mudah menyerah atau mengeluh, murah hati, siap sedia dan tidak mudah lalai, pekerja keras, bijak dalam berkata-kata, menjadi kebanggaan suami dan anak-anaknya, serta cantik parasnya. Gadis Israel berharap bisa tumbuh dewasa seperti wanita ini. Pemuda Israel berharap menemukan pasangan hidup seperti wanita ini. Kita semua berharap memiliki karakter yang mulia seperti ini, baik bagi diri kita sendiri saat ini maupun bagi generasi berikutnya.
Kemabukan akan mengendalikan diri kita sedemikian rupa, sehingga kita kehilangan kesadaran dan tidak dapat mengendalikan diri kita sendiri. Apa yang sedang memabukkan Anda saat ini: mabuk cinta atau mabuk alkohol? Melihat indahnya karakter wanita mulia dalam bacaan Alkitab hari ini, karakter apa yang Anda harapkan ada dalam diri Anda? Apa yang akan Anda lakukan agar memiliki karakter itu?