Amsal 9

Hikmat Dimulai dengan Takut akan Tuhan

1 Mei 2025
Pengantar Redaksi untuk GeMA edisi Mei-Juni 2025

Salam sejahtera dalam kasih Kristus.

Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika yang semakin melemah menandai kesulitan ekonomi yang sedang kita hadapi saat ini. Kesulitan yang terutama dirasakan oleh sebagian besar pengusaha ini pada gilirannya akan berdampak pada seluruh masyarakat. Sekalipun demikian, perhatian kita tidak boleh terfokus pada masalah yang kita hadapi, melainkan kita harus selalu mengingat bahwa Allah yang menyertai kita lebih besar daripada semua masalah yang kita hadapi. Bila kita senantiasa menyadari bahwa Roh Kudus mendampingi kita, kita akan sanggup menjalani hidup secara normal. Marilah kita berdoa agar pemerintah tidak melakukan kesalahan dalam menetapkan kebijakan pada situasi yang sulit ini. Marilah kita berdoa agar dalam situasi yang sulit ini, para pejabat tidak menyalahgunakan kekuasaan mereka dan mencari celah untuk melakukan korupsi. Mari kita berdoa agar pada masa sulit ini, orang Kristen sebagai bagian dari umat Allah dan gereja sebagai institusi dapat mengelola keuangan secara bijak dengan tidak melupakan tanggung jawab untuk menjadi berkat di tengah masyarakat.

Pada edisi ini, kita akan bersama-sama menyelesaikan pembacaan dan perenungan kitab Amsal, mengikuti renungan khusus tentang doa serta mengikuti renungan khusus menyangkut karya Roh Kudus dalam rangka memperingati Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga dan Pentakosta, serta memulai pembacaan dan perenungan sebelas pasal pertama kitab Kisah Para Rasul. Pembacaan kitab Amsal diharapkan membuat kita menjadi semakin bijaksana dalam menjalani hidup kita. Perenungan tentang masalah doa diharapkan bisa mengingatkan dan menggerakkan kita untuk melakukan tanggung jawab kita untuk berdoa bagi kemajuan pemberitaan Injil Yesus Kristus. Perenungan tentang Roh Kudus diharapkan mengingatkan kita bahwa Roh Kudus senantiasa mendampingi kita dan siap menolong kita untuk melaksanakan seluruh kehendak Allah. Pembacaan dan perenungan kitab Kisah Para Rasul diharapkan bisa kembali mengingatkan kita tentang hal-hal yang harus diperhatikan dan dibangun dalam kehidupan bergereja.

Kami bersyukur bahwa walaupun ada banyak kesulitan yang harus dihadapi, buku renungan GeMA ini tetap dapat hadir untuk mendampingi pembacaan Alkitab bagi seluruh pembaca GeMA. Kami berterima kasih kepada seluruh penulis, penerjemah, dan editor bahasa Mandarin, serta seluruh staf yang telah bekerja sama untuk menghadirkan GeMA edisi ini. Semoga GeMA tetap menjadi berkat bagi kita semua.





Renungan GeMA 1 Mei 2025
Hikmat Dimulai dengan Takut akan Tuhan

Ada dua hal yang bertentangan dan saling bersaing merebut perhatian manusia, yaitu: "hikmat" dan "kebodohan". Pertentangan dan persaingan itu digambarkan sebagai dua perempuan yang berusaha menarik siapa saja untuk bergabung dengan mereka. "Hikmat" digambarkan sebagai: wanita yang membangun rumah, menyiapkan pesta, dan mengundang orang yang tak berpengalaman untuk datang dan memperoleh pengertian (9:1-6). "Kebodohan" digambarkan sebagai: wanita yang suka memikat orang yang tidak berpengalaman, mengumbar janji, menawarkan kenikmatan palsu secara instan dan gelap?penuh rahasia, tetapi ujungnya menuntun kepada kematian (9:13-18). Pertentangan ini makin diperjelas dengan membandingkan dua karakter manusia: orang yang suka mencela atau mencemooh dengan orang yang bijaksana (9:7-12). Inti pesan bacaan Alkitab hari ini adalah: "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Maha Kudus adalah pengertian" (9:10). Orang yang ingin menjadi pribadi yang berhikmat harus lebih dahulu hormat dan tunduk kepada TUHAN dan menemukan makna kehidupan melalui pengenalan akan TUHAN dan kekudusan-Nya.

Saat hendak ditangkap oleh para hamba imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, Kristus tidak memilih cara mudah dan nyaman, yaitu meminta Bapa mengirim dua belas pasukan malaikat untuk membantu Dia, melainkan Ia memilih untuk menghormati dan tunduk kepada Allah Bapa, menyerahkan diri untuk ditangkap, dan menghadapi penderitaan di kayu salib (Matius 26:52-54). Sebagai pengikut Kristus, kita perlu mengembangkan diri menjadi orang yang berhikmat: Pertama, jangan bergaul akrab dengan para pencemooh dan orang fasik yang menutup diri terhadap didikan dan membenci teguran. Kedua, serahkan diri dan bertekad menjadi orang yang benar dan bijak yang membuka diri terhadap nasihat firman Tuhan dan bertumbuh menjadi makin bijaksana. Hanya orang benar yang makin bertambah pengetahuan dan pengertiannya akan TUHAN (9:7-9).

Setiap hari kita diperhadapkan dengan dua pilihan dalam mengambil keputusan dan bertindak: (1) Memilih menjalani kehidupan yang penuh hikmat, yaitu menjadi pribadi yang hormat dan tunduk kepada Tuhan; atau (2) Memilih menjalani kehidupan dalam kebodohan, yaitu menjadi pribadi yang naif dan bebal, mudah dipengaruhi oleh tawaran kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara, instan, dan terselubung. Saat Anda diperhadapkan dengan dua pilihan tersebut, jalan mana yang akan Anda pilih? Apakah Anda rela tunduk kepada pimpinan Roh Kudus, memilih bertindak sesuai dengan standar kebenaran dan nilai keadilan yang dinyatakan melalui firman Tuhan? [GI Surya Leung]

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design