Lukas 23:1-12

Pemimpin Harus Bertanggung Jawab

16 April 2025
GI Purnama

Mahkamah agama Yahudi hanya bisa menjatuhkan hukuman ringan. Yang berwenang menjatuhkan hukuman mati adalah pengadilan negeri. Karena mereka menghendaki agar Yesus Kristus dijatuhi hukuman mati, mereka membawa masalah tersebut kepada Pilatus yang merupakan gubernur atau prokurator Romawi untuk wilayah Yudea, yang tugas utamanya adalah mengumpulkan pajak serta menjaga perdamaian wilayah. Perhatikan bahwa pokok masalah yang diajukan dalam sidang Mahkamah Agama—yaitu tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah (22:70)—berbeda dengan pokok masalah yang diajukan kepada Pilatus, yaitu bahwa Yesus Kristus dituduh melarang rakyat membayar pajak kepada Kaisar serta mengaku bahwa diri-Nya adalah Mesias, Raja (23:2). Perhatikan pula bahwa perbedaan sikap antara para pemimpin agama dengan Pilatus merupakan suatu ironi yang memalukan bagi orang Yahudi: Para pemimpin agama Yahudi mencari-cari kesalahan, sedangkan Pilatus—yang notabene merupakan pemimpin kafir—bersikap lebih objektif atau apa adanya. Pilatus mengabaikan tuduhan pelarangan membayar pajak karena tuduhan itu tidak memiliki bukti (bandingkan dengan 22:21-26). Tentang tuduhan mengaku sebagai Raja, Injil Yohanes menjelaskan bahwa sebenarnya, Tuhan Yesus bukan hanya mengakui tuduhan itu, tetapi Ia juga menjelaskan bahwa Kerajaan-Nya bukan dari dunia ini (Yohanes 18:33-37). Oleh karena itu, Pilatus memahami bahwa tuduhan terhadap Yesus Kristus itu sebenarnya tidak relevan terhadap hubungan bangsa Yahudi dengan pemerintah Romawi.

Mengirimkan Yesus Kristus kepada Herodes hanyalah merupakan usaha lepas tangan dari masalah yang pelik. Pilatus tahu bahwa tuduhan terhadap Yesus Kristus hanya mengada-ada. Akan tetapi, Pilatus merasa galau saat harus menjawab tuntutan para pemimpin agama Yahudi. Sayangnya, kesimpulan Herodes sama dengan kesimpulan Pilatus. Dia juga tidak bisa mengambil keputusan karena dia tidak menemukan kesalahan Yesus Kristus. Oleh karena itu, akhirnya Herodes mengembalikan Yesus Kristus kepada Pilatus. Sebagai pemimpin yang harus mengambil keputusan, Pilatus tidak bisa lari dari tanggung jawab. Kisah Pilatus yang tidak bisa lari dari tanggung jawab ini mengingatkan setiap orang yang meu menjadi pemimpin bahwa menjadi pemimpin bukan hanya berkaitan dengan masalah kuasa atau kehormatan, tetapi terutama menyangkut masalah tanggung jawab. Anda tidak layak menjadi pemimpin bila Anda ingin lari dari tanggung jawab. Bila Anda adalah seorang pemimpin perusahaan, pemimpin gereja, pemimpin pelayanan, guru, kepala rumah tangga, atau pemimpin dalam hal-hal lain, apakah Anda berani bertanggung jawab?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design