Lukas 19:28-48

Sang Mesias yang Lembut dan Tegas

5 April 2025
GI Purnama

Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan karakter Sang Mesias yang lembut, namun tegas. Saat memasuki kota Yerusalem, Tuhan Yesus tidak seperti pahlawan perang yang mengendarai seekor kuda, melainkan mengendarai seekor keledai. Dengan mengendarai seekor keledai, Sang Mesias —yaitu Yesus Kristus—berterus terang menempatkan diri-Nya sebagai Raja yang penuh kasih dan kelembutan serta membawa damai sejahtera, bukan Raja yang gemar melakukan kekerasan. Hal ini sesuai dengan seruan para murid yang mengiringi Dia dalam perjalanan menuju ke Yerusalem, "Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di surga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!" (19:38). Saat beberapa orang Farisi meminta Tuhan Yesus menegur para murid yang menyampaikan seruan tersebut, Tuhan Yesus menolak karena seruan itu benar! Dengan demikian, Tuhan Yesus mengungkapkan identitas-Nya sebagai Raja secara terus terang! Ketegasan Sang Mesias terlihat saat Yesus Kristus menertibkan Bait Allah dengan melakukan pengusiran terhadap para pedagang di Bait Allah—yang menjual ternak untuk hewan kurban—yang menempati lokasi yang seharusnya dipergunakan untuk berdoa. Itulah yang membuat Tuhan Yesus murka! Ia mengusir para pedagang di sana dan berkata, "Ada tertulis: Rumah-Ku akan menjadi rumah doa. Namun, kamu menjadikannya sarang penyamun." (19:46).

Ketegasan Tuhan Yesus membuat Ia tidak mau berkompromi dengan dosa. Akan tetapi, kelembutan-Nya membuat Ia bersedia menerima setiap orang berdosa yang mau bertobat dan datang kepada-Nya. Tuhan Yesus bersabda, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. ... Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, ...." (Matius 11:28; 12:20). Dalam bacaan Alkitab hari ini, para pedagang di Bait Allah hanya memikirkan kepentingan untuk mendapat keuntungan, dan mereka tidak peduli bila mereka menjadi penghambat bagi orang lain yang datang untuk berdoa. Menurut pendapat Anda, apakah pada masa kini, ada orang yang bergereja dengan niat mencari keuntungan seperti para pedagang itu? Apakah gereja Anda merupakan tempat yang nyaman untuk berdoa? Apakah Anda sering—atau pernah—menyediakan waktu untuk berdoa di gereja, baik saat persekutuan doa atau sebelum/sesudah kebaktian? Saat mengalami berbagai macam pergumulan hidup, apakah Anda telah membiasakan diri untuk menyampaikan semua keluh kesah Anda dalam doa kepada Tuhan Yesus serta memohon pertolongan-Nya?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design