Musa memberitahu umat Israel bahwa mereka harus menyeberangi Sungai Yordan dan merebut tanah bangsa-bangsa yang berdiam di Tanah Kanaan. Ia menggambarkan penduduk Kanaan sebagai bangsa yang besar dan kuat, dengan kota-kota yang besar dan kubu-kubunya "sampai ke langit". Orang Enaq itu besar dan tinggi. Orang-orang berkata, "Siapakah yang dapat bertahan menghadapi orang Enaq?" (9:1-2). Kekuatan penduduk Kanaan sangat menonjol. Keperkasaan bangsa-bangsa yang berdiam di Tanah Kanaan dijadikan alasan oleh tim pengintai Israel yang pertama untuk menghindari perang melawan mereka (1:26-28). Dalam bacaan Alkitab hari ini, fakta yang sama dipakai untuk mengingatkan umat Israel bahwa Allah yang berperang bersama mereka itu lebih besar daripada kekuatan musuh mereka, "Ketahuilah pada hari ini bahwa TUHAN, Allahmulah yang berjalan di depanmu laksana api yang menghanguskan. Dia akan memunahkan mereka; Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu. Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera, seperti yang dijanjikan TUHAN kepadamu." (9:3).
Di pasal 1, tantangan yang besar menjadi alasan untuk menyerah dalam pertempuran. Di pasal 9, tantangan yang sama adalah kesempatan untuk membuktikan kekuatan Allah. Beberapa orang Israel, ketika dihadapkan pada tantangan besar, mulai menggerutu dan mengatakan bahwa TUHAN telah meninggalkan atau mengecewakan mereka. Mereka menyerah, bahkan sebelum pertempuran dimulai. Musa berkata bahwa pertempuran itu dimenangkan oleh TUHAN: "Dia akan memunahkan mereka; Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu." (9:3b) Namun, TUHAN menggunakan manusia sebagai alat-Nya: "Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera." (9:3c). Bagian orang Israel adalah mematuhi Allah. Sebelumnya, saat TUHAN meminta mereka untuk pergi dan merebut tanah itu, mereka menolak. Akibatnya, mereka harus mengembara di padang gurun selama puluhan tahun. Namun, kali ini, mereka menaati Allah. Musa mengingatkan agar mereka jangan menjadi sombong setelah berhasil (9:4). Sampai tiga kali, Musa menyatakan bahwa kemenangan akan diraih bukan karena kebenaran mereka (9:4-6). Pengulangan itu menunjukkan bahwa hal itu sangat penting. Apakah Anda sering berusaha menunjukkan bahwa Anda layak menerima berkat yang Anda terima? Banyak orang yang tidak malu menyombongkan diri di media massa. Sebagai orang percaya, kita tidak boleh menyombongkan diri. Saat Anda memberi kesaksian, siapa yang Anda tinggikan: Allah atau diri Anda sendiri?