Rabu, 4 Maret 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Habakuk 2
Habakuk menantikan jawaban Allah, dan Allah menjawab dia, tetapi bukan dengan memberikan alasan bagi tindakan-Nya. Allah tidak bertanggung jawab kepada manusia. Oleh karena itu, tindakan-Nya adalah semata-mata berdasarkan pertimbangan dan hikmat-Nya.
Yang Dia jawab kepada Habakuk adalah bahwa manusia jangan membusungkan dada. Yehuda membusungkan dada sehingga Allah menghukum mereka melalui tentara Babel. Orang Babel juga membusungkan dada, sehingga Allah akan menghukum mereka (2:4-20). Hal itu memang kemudian terwujud dalam sejarah saat negara Babel ditaklukkan dan dikuasai oleh Persia. Ada 5 ucapan “celakalah” yang ditujukan kepada Babel pada bagian ini. Babel celaka (atau terkutuk) di hadapan Allah karena membangun negeri mereka dengan perampasan, ketidakadilan, kekerasan, pembunuhan, dan penipuan. Allah mengutuk mareka karena penyembahan berhala yang mereka lakukan. Lima ucapan “celakalah” ini dibingkai oleh 2 ayat yang menyatakan kemuliaan Allah (2:14, 20). Orang-orang mengagumi dan menghormati kehebatan Babel, tetapi melalui Yesus Kristus, kemuliaan Allah akan menutupi bumi (2:14). Orang Babel gagah perkasa dan mendatangkan kehancuran di mana-mana, tetapi mereka akan didiamkan seperti patung sembahan mereka, bahkan seluruh dunia menjadi senyap di hadapan kemuliaan Allah yang bertakhta di surga (2:20).
Dengan dasar ini, Allah menasihatkan agar manusia— termasuk Habakuk—jangan membusungkan dada di hadapan Allah (2:4). Habakuk dipanggil untuk hidup berdasarkan kepercayaan kepada Allah dan mengakui kemuliaan-Nya. Orang jahat membusungkan dada dan melawan Allah, dan kelihatannya sangat berjaya. Tetapi, walaupun bisa mengalami kesusahan dan tertindas, orang percaya takluk kepada Allah dan menjalankan kehidupan berdasarkan kepercayaan kepada Allah di dalam kerendahhatian dan kepatuhan kepada Allah. Orang yang membusungkan dada akan disenyapkan, tetapi orang percaya akan bersorak memuliakan Allah. [AH]
Habakuk 2:4
”Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.”