Dalam bacaan Alkitab hari ini, Roh Kudus bertindak tegas untuk menjaga kekudusan gereja mula-mula. Ananias dan istrinya—yaitu Safira—menjual sebidang tanah, lalu sebagian hasil penjualan tanah itu dipersembahkan ke gereja di Yerusalem. Akan tetapi, karena mereka ingin dikagumi orang, mereka mengatakan bahwa yang mereka persembahkan adalah seluruh hasil penjualan tanah. Mereka berpikir bahwa gereja tidak mungkin mengerti bahwa sebenarnya, sebagian hasil penjualan tanah telah mereka simpan untuk keperluan mereka sendiri. Tindakan mereka itu secara tidak langsung meremehkan Allah, Sang Penguasa gereja. Rasul Petrus mengatakan bahwa tindakan mereka itu telah mendustai Roh Kudus (5:3) atau mendustai Allah (5:4). Perhatikan bahwa kesalahan Ananias dan Safira bukan masalah mereka hanya mempersembahkan sebagian hasil penjualan tanah, tetapi kebohongan saat mereka mengatakan bahwa yang mereka persembahkan adalah seluruh hasil penjualan tanah. Kebohongan seperti ini merupakan tindakan yang meremehkan Allah atau menodai kekudusan Alllah karena mereka berpikir bahwa Allah mudah dibohongi. Oleh karena itu, Allah langsung menjatuhkan hukuman mati kepada Ananias dan Safira.
Mungkin ada di antara pembaca yang menganggap hukuman Allah ini berlebihan! Bukankah mempersembahkan sebagian hasil penjualan tanah merupakan tindakan yang baik dan menunjukkan kemurahan hati? Bukankah Allah seharusnya membalas dengan memberikan berkat-Nya, bukan dengan menghukum? Untuk mempertimbangkan kasus ini secara objektif, kita harus sadar bahwa Allah adalah Pemilik alam semesta, sehingga persembahan kita tidak membuat Allah menjadi lebih kaya! Perhatikan bahwa pemberian kepada Allah kita sebut sebagai "persembahan", bukan "sedekah". Sedekah diberikan kepada orang yang memerlukan bantuan, sedangkan Allah tidak memerlukan uang kita. Persembahan adalah pemberian yang diberikan untuk mengungkapkan rasa hormat—atau penyembahan—kita kepada Allah. Oleh karena itu, orang yang menyombongkan diri karena merasa telah memberi persembahan dalam jumlah besar kepada Allah telah salah memaknai persembahan. Persembahan harus diberikan dengan disertai sikap menghormati Allah, bukan meremehkan Allah! Persembahan yang makin besar seharusnya diberikan untuk mengungkapkan rasa hormat kepada Allah yang makin besar pula!
Apakah Anda sadar bahwa Allah tidak memerlukan uang Anda dan bahwa Anda harus selalu datang kepada Allah dengan sikap hormat? Saat Anda memberi persembahan kepada Allah, apakah Anda sudah memberikan persembahan itu dengan diiringi rasa hormat?