TUHAN bukanlah Allah yang diam dan bisu. Kita belajar dari Alkitab bahwa TUHAN senantiasa berbicara kepada kita. Bagaimana cara TUHAN berbicara kepada kita? Mazmur 19 mengajar kita bahwa Ia berbicara melalui alam (19:2-7). Inilah yang kita sebut sebagai wahyu umum. Melalui wahyu umum, Ia berbicara kepada semua orang di mana pun. Selain melalui alam, TUHAN berbicara kepada kita melalui Alkitab (19:8-15). Inilah yang kita sebut sebagai wahyu khusus. Melalui wahyu khusus, Ia berbicara kepada siapa saja yang membaca kata-kata dari Alkitab. Pesan Mazmur 19 adalah bahwa kemuliaan TUHAN diperlihatkan kepada kita melalui alam, dan anugerah TUHAN diperlihatkan kepada kita melalui Alkitab.
Mazmur 19 berhubungan erat dengan Mazmur 18. Salah satu nama sebutan Allah, yaitu "gunung/bukit batuku" muncul tiga kali dalam Mazmur 18 (18:3,32,47). Mazmur 19 diakhiri dengan nama sebutan yang sama untuk TUHAN, yaitu "Gunung Batuku" (19:15). Mazmur 18 dan 19 sama-sama merayakan kuasa TUHAN (18:10-16; 19:2-7). Kedua mazmur ini juga merayakan kesempurnaan firman TUHAN (18:31; 19:8-11). Kedua mazmur ini merayakan berkat-berkat bagi mereka yang menuruti firman-Nya (18:21-27; 19:12-14). Jadi, dua hal utama dari Mazmur 19--yaitu kemuliaan TUHAN dalam alam dan anugerah TUHAN dalam Alkitab--sudah dimulai di Mazmur 18. Mazmur 19 mendorong kita untuk menaati TUHAN. Kita perlu melihat sendiri kemuliaan TUHAN melalui alam dan mencintai firman-Nya.
"Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya" (19:2). Penciptaan memiliki pesan bagi mereka yang memperhatikan dan memikirkan apa yang dilihatnya setiap hari. Setiap kali kita mengangkat mata, kita melihat kemuliaan TUHAN di langit di atas. Melalui keindahan matahari terbenam saja, kita bisa melihat keindahan TUHAN. Jika langit itu mulia, TUHAN yang telah membuatnya pasti lebih mulia. Langit memang menyatakan kemuliaan TUHAN, tetapi kita tidak dapat benar-benar mengenal Dia tanpa penjelasan Alkitab. Kita hanya dapat mengenal TUHAN dari dekat melalui Alkitab. Ayat 8-10 menggambarkan kesempurnaan firman TUHAN dan pengaruhnya terhadap umat-Nya. Raja Daud mengungkapkan bahwa firman TUHAN itu (1)sempurna, menyegarkan jiwa; (2) teguh, memberikan hikmat; (3) benar, menyukakan hati dan adil; (4) murni, membuat mata bercahaya. Firman TUHAN memiliki nilai tertinggi (19:11). Kita perlu mencintai Alkitab melebihi harta kita. Apakah firman TUHAN kesenangan terbesar Anda? Apakah Anda membacanya setiap hari untuk semakin mengenal-Nya?