Keluaran 19

Takut dan Gemetar Di hadapan TUHAN

18 April 2023
Pdt. Sumito Sung

Bangsa Israel menunggu kedatangan TUHAN dengan cemas. Mungkin mereka bertanya-tanya apa yang akan terjadi saat TUHAN turun dari Surga. Saat-saat yang ditunggu pun tiba, "Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras" (19:16-19a).

Apa yang disaksikan oleh orang Israel dalam bacaan Alkitab hari itu adalah salah satu pertunjukan kuasa Ilahi yang paling menakutkan yang pernah mereka lihat: guruh, kilat, awan padat, bunyi sangkakala yang sangat keras, asap, api, dan gempa bumi. Gunung Sinai tampak menakutkan. Orang Israel pun diliputi ketakutan sampai mereka gemetar secara fisik. Alkitab berkata, "... gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan." (19:16). Perkataan tersebut diulang di pasal berikutnya, "... Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh." (20:18). Orang Israel menjaga jarak dengan gunung itu dan meminta Musa yang berbicara dengan mereka. Mereka tidak mau Allah berbicara langsung kepada mereka karena mereka takut mati (20:19). Musa sendiri juga diliputi oleh ketakutan (Ibrani 12:21).

Peristiwa yang berlangsung di Gunung Sinai itu menunjukkan bahwa TUHAN itu luar biasa. Fenomena alam yang muncul menunjukkan keagungan dan kekuatan TUHAN yang luar biasa. Bangsa Israel tidak melihat TUHAN. Yang mereka lihat hanyalah manifestasi alam yang mengungkapkan kemuliaan-Nya. Sebelumnya, orang Israel telah melihat kemuliaan TUHAN dalam sepuluh tulah dan pembelahan air Laut Teberau. Mereka juga telah melihat kemuliaan TUHAN di padang gurun dalam bentuk tiang awan dan tiang api. Akan tetapi, di Gunung Sinai, mereka melihat pertunjukan kemuliaan Allah yang lebih memesona. Ketika TUHAN turun di Gunung Sinai, Dia datang disertai dengan kemuliaan.

Saat ini, kemuliaan TUHAN masih tetap sama. Kita tidak dapat melihat TUHAN. Jika kita dapat menatap TUHAN di singgasana surgawi-Nya, kita akan melihat kemuliaan yang sama dengan yang dilihat oleh orang Israel di Gunung Sinai (bandingkan Yesaya 6:4; Wahyu 4:5a). Bagaimana respons Anda terhadap kemuliaan Tuhan: Berdiri jauh-jauh, tersungkur, atau menaikkan pujian?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design