Respons pertobatan yang dihasilkan setelah umat Allah mendengarkan pembacaan firman Allah dan uraiannya dilengkapi dengan komitmen atau tekad yang dituangkan dalam sebuah ikatan perjanjian. Ikatan perjanjian yang dibubuhi meterai para pemimpin, orang-orang Lewi, dan para imam ini diikrarkan dengan bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah serta mengikuti dan melakukan segala perintah TUHAN (9:38-10:29).
Respons pertobatan di atas mengekspresikan keberanian yang dihasilkan oleh pertumbuhan iman. Komitmen ini kemudian diwujudkan dalam berbagai tindakan praktis (10:30-39). Tentu saja penerapan dari komitmen ini tidak mudah. Komitmen ini menegakkan kembali aturan ritual ibadah berdasarkan hukum Taurat serta mengubah pola hidup. Kebebasan menikah dengan siapa saja berubah menjadi larangan menikah dengan bangsa lain (10:30), padahal di antara mereka sudah ada yang berkeluarga dengan bangsa lain, sehingga bisa muncul benturan sosial dalam keluarga serta dengan orang lain di luar keluarga. Pengudusan hari Sabat (10:31) berarti mereka harus berhenti bekerja pada hari Sabat. Setiap Tahun Sabat--yaitu tahun yang ketujuh--ladang mereka harus dibiarkan begitu saja (10:31), sehingga mereka tidak bisa mendapat penghasilan selama setahun penuh. Mereka tidak menagih hutang pada tahun yang ketujuh. Artinya, bila ada yang tidak sanggup membayar hutang, hutang itu dianggap lunas pada tahun ketujuh (10:31). Mereka akan kembali memberikan persembahan tahunan sepertiga syikal untuk keperluan ritual rutin di Bait Allah, pengucapan syukur atas berkat Tuhan bagi mereka, persembahan untuk pemeliharaan Bait Allah, dan persembahan untuk orang-orang yang bertugas melayani di bait Allah (10:32-39). Komitmen di atas jelas merupakan perubahan drastis yang bisa membuat mereka merasa tidak nyaman. Namun, iman membuat mereka berani meninggalkan kekeliruan pada kehidupan lama dan masuk ke dalam pola kehidupan yang baru yang sesuai dengan ketentuan firman Allah.
Yakobus 2:26 mengatakan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda meyakini bahwa Allah mengasihi Anda dan mau memberkati Anda? Beranikah Anda meninggalkan segala sesuatu yang telah memberikan nyaman, lalu Anda hidup di dalam Kristus?