Penebusan TUHAN (107:2) yang diuraikan dalam bacaan Alkitab hari ini terbagi dalam empat kondisi, yaitu penebusan bagi orang yang terhilang (107:4-5), orang yang bersalah (107:10), orang yang sakit akibat dosa (107:17) dan orang yang dihempaskan badai (107:23-27). Dalam setiap kondisi, selalu disebutkan bahwa mereka berseru-seru kepada TUHAN (107:6,13,19,28) dan TUHAN merespons dengan menolong mereka. Pertolongan TUHAN menunjukkan belas kasihan TUHAN yang diungkapkan melalui penebusan. Kata "penebusan" berasal dari kata "menebus" (ga'al). Kata "penebusan" bisa menunjuk pada tindakan membayar biaya pembebasan seorang budak atau tawanan. Dalam Rut pasal 4, penebusan menunjuk pada tindakan membeli tanah warisan keluarga agar tanah itu tidak jatuh ke tangan keluarga lain atau ke suku lain. Dalam Mazmur 107, kata "penebusan" menunjuk pada pertolongan bagi orang yang jalannya tersesat, pembebasan bagi orang yang dihukum karena perbuatannya yang jahat, penyembuhan bagi orang yang sakit karena perbuatannya yang berdosa, serta pertolongan bagi mereka yang terancam oleh bencana alam. Jadi, penebusan itu memperlihatkan belas kasihan TUHAN terhadap umat-Nya.
Kesadaran atas tindakan belas kasihan TUHAN itu direspons oleh pemazmur dengan menaikkan syukur pada TUHAN: "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!" (107:1). "Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN." (107:43b). Pemazmur menyadari bahwa penebusan itu dilandasi oleh belas kasihan TUHAN di sepanjang kehidupan umat-Nya. Oleh karena itu, pemazmur tidak lupa untuk bersyukur pada TUHAN atas setiap kebaikan yang telah diterimanya dari TUHAN.
Kita semua pasti telah sangat banyak mengalami belas kasihan Tuhan, baik berupa keselamatan yang kita terima di dalam Kristus, pemeliharaan Tuhan dalam hidup sehari-hari, maupun pengampunan Tuhan saat kita jatuh dalam dosa. Bagaimana cara Anda merespons belas kasihan Tuhan terhadap diri Anda? Apakah hati Anda dipenuhi rasa syukur atau Anda sulit merasa puas dan cenderung bersungut-sungut kepada Tuhan? Ingatlah selalu akan belas kasihan Tuhan yang telah menyelamatkan Anda dari hukuman kebinasaan akibat dosa, sehingga hidup Anda selalu dipenuhi dengan rasa syukur dan Anda selalu terdorong untuk hidup memuliakan Tuhan!