Yesus Kristus memiliki kemuliaan sejak berada dalam kekekalan (17:5). Dengan masuk ke dalam dunia dan menjadi Manusia, Sang Allah Anak telah merendahkan diri-Nya. Yesus Kristus--Sang Allah Anak--mempermuliakan Allah Bapa dengan menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan Allah Bapa kepada diri-Nya (17:4). Sebaliknya, Allah Bapa juga mempermuliakan Allah Anak saat Yesus Kristus memperlihatkan ketaatan-Nya sampai wafat di kayu salib (bandingkan dengan Filipi 2:5-11). Kematian Yesus Kristus di kayu salib bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan atas kuasa dosa dan kuasa maut! Salib adalah cemoohan bagi mereka yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, tetapi merupakan kemuliaan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Seharusnya, kita bukan merespons salib dengan rasa kasihan, tetapi kita harus merespons salib dengan rasa syukur, hormat, dan melalui tindakan ketaatan kepada kehendak Allah.
Doa Tuhan Yesus bagi murid-murid-Nya dalam bacaan Alkitab hari ini mencerminkan respons yang seharusnya terhadap pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib: Pertama, Tuhan Yesus meminta Allah Bapa memelihara murid-murid-Nya (Yohanes 17:11) karena kita semua harus melawan pengaruh dunia yang menyesatkan--yaitu kemewahan materi, kekuasaan, dan kenikmatan hawa nafsu--serta melawan tipu daya Iblis. Kedua, Yesus Kristus memberikan firman Allah kepada murid-murid-Nya (17:14) dengan maksud agar firman itu dipegang sebagai senjata untuk menghadapi pengaruh dunia dan membentuk identitas sebagai murid Kristus. Ketiga, Tuhan Yesus mendoakan agar murid-murid-Nya bersatu (17:11, 21-23). Kesatuan itu penting karena para murid harus menghadapi tugas dan tantangan yang berat. Mereka perlu bersatu dalam menghadapi tantangan, dan mereka juga perlu bersatu sebagai sebuah tim dalam melaksanakan tugas menjadi saksi Kristus.
Masa pandemi adalah masa yang sulit. Pada masa yang sulit, sebagian orang mencari pertolongan Tuhan, tetapi sebagian hanya memikirkan dirinya sendiri. Hanya orang yang bisa bersyukur yang akan memikirkan cara memuliakan Tuhan. Apakah Anda tetap waspada terhadap tipu daya dunia dan tipu daya Iblis yang selalu berusaha menjauhkan kita dari Tuhan? Apakah Anda tetap setia berpegang pada firman Tuhan? Apakah Anda tetap berusaha menjalin relasi dan kerja sama dengan sesama orang percaya?