Setelah terhenti sekitar 15 tahun, nabi Hagai dan Zakharia membangkitkan kembali semangat bangsa Israel, sehingga pembangunan Bait Allah dilanjutkan lagi. Namun, pembangunan kembali ini mendapat tantangan yang datang dari Tatnai, bupati setempat, yang mempertanyakan wewenang bangsa Israel dalam pembangunan itu (5:1-3). Berdasarkan jawaban para pemimpin bangsa Israel, Tatnai melaporkan kepada raja Darius tentang pembangunan itu disertai permohonan untuk menyelidiki kebenaran pengakuan bahwa pembangunan itu dijalankan atas perintah raja Koresy (5:6-17). Jawaban raja Darius bukan hanya menegaskan kebenaran pengakuan bangsa Israel, tetapi juga memerintahkan Tatnai untuk membiayai pembangunan itu serta menyediakan kebutuhan binatang korban dengan memakai kas kerajaan. Raja Darius mengancam akan menghukum siapa pun yang mengganggu pembangunan itu (6:1-12). Selanjutnya, pembangunan Bait Allah bisa berjalan lancar sampai selesai, kemudian ditahbiskan dengan persembahan banyak binatang sebagai korban, meskipun tidak sebanyak persembahan raja Salomo (6:13-18). Setelah penahbisan, bangsa Israel merayakan Paskah dan Roti Tidak Beragi sebagai pengakuan akan pertolongan Allah (6:19-22).
Rampungnya pembangunan itu mengajar kita untuk tidak takut menghadapi masalah dalam kehidupan dan pelayanan. Saat Tatnai mereka-reka dan ingin menjatuhkan bangsa Israel, Allah justru mengubah maksud jahat itu menjadi kebaikan yang membuat bangsa Israel bisa lebih cepat menyelesaikan pembangunan. Tantangan apa yang sering Anda hadapi dalam pelayanan pribadi dan gereja? Tetaplah bersandar kepada Allah karena Ia mampu mengubah semua tantangan menjadi berkat bagi pelayanan kita. [TF]
"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan." Kejadian 50:20a