Sebagai pengamat kehidupan, Pengkhotbah melihat bahwa menanamkan ingatan akan Tuhan, Sang Pencipta, perlu dilakukan sejak dini atau sejak masa muda (12:1). Kata "ingat" dalam bahasa aslinya mengandung arti "mengenali" sejak dini. Kata ini juga dipergunakan di dalam hukum ke-4 dari Hukum Taurat yang berbunyi: "Ingatlah dan Kuduskanlah hari Sabat" (Keluaran 20:8). Sama seperti orang Israel diminta Allah untuk mengingat Sabat terus menerus tanpa henti, demikian juga umat-Nya harus mengenal Allah dari hari ke hari. Akan tiba saatnya, bahwa ingatan kita akan pudar karena dimakan usia. Semakin umur bertambah, tubuh manusia semakin merosot dan semakin terbatas (Pengkhotbah 12:2-7). Keterbatasan dan kemerosotan tubuh itu digambarkan dengan jelas mulai dari kaki dan tangan yang gemetaran, gigi yang berkurang jumlahnya, mata yang mulai kabur (12:3), kemampuan mendengar dan bersuara yang menjadi lemah (12:4), badan yang bongkok dan takut di jalan, rambut yang memutih, kecantikan dan ketampanan yang memudar, kemampuan berjalan yang sudah tidak ada lagi (12:5) dan hilangnya selera makan (12:6).
Saat menjadi seperti itu, pengenalan kita akan Allah serba terbatas, tidak sebaik saat kita masih muda. Sebelum hari-hari yang menakutkan itu mendekati kita, anak-anak muda harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta mengenali dan mencintai Dia. Bagi orang tua yang sudah memasuki banyak keterbatasan, jangan menguatirkan kehidupan ini. Berdoalah agar Tuhan menguatkan iman dan pengenalan kita kepada-Nya. Apakah Anda menikmati hidup dengan mengingat Tuhan, Pencipta kita? [Souw]
"Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." 2 Korintus 4:16