Roma 1:16-17 adalah ayat-ayat Alkitab yang sangat penting bagi Reformasi Protestan. Ayat-ayat ini bukan saja berbicara mengenai Injil (yakni kematian dan kebangkitan Kristus) sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan, tetapi juga bahwa kekuatan Allah yang menyelamatkan itu dapat terjadi terhadap orang yang percaya (orang yang beriman). Injil dapat menyelamatkan karena Injil menyatakan kebenaran Allah, dan kebenaran ini hanya dapat diterima dengan iman (dengan kepercayaan yang sunguh-sungguh kepada Allah).
Iman yang sejati terdiri dari tiga bagian yang utuh. Pertama, kita harus mengetahui dan mengenal kasih karunia Allah yang dinyatakan kepada kita, orang yang berdosa. Kedua, kita harus setuju dan mengiyakan apa yang Allah karyakan kepada kita. Banyak orang tahu tentang keselamatan yang Allah sediakan dalam Yesus Kristus, tetapi mereka justru melawan dan menolak kasih karunia itu. Akan tetapi, iman yang sejati mengandung unsur setuju dan menerima apa yang Allah lakukan. Ketiga, iman sejati berarti menyerahkan diri kepada karya Allah tersebut. Menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat berarti menyerahkan diri kita sepenuhnya ke dalam tangan Allah, dan Allah-lah yang kita percayai untuk memimpin dan menuntun hidup kita.
Ini berarti bahwa kita percaya kepada Allah bukan hanya saat kita bertobat. Akan tetapi, sepanjang hidup kita harus merupakan kehidupan percaya, kehidupan yang diserahkan ke dalam tangan Allah. Kita bukan hanya percaya kepada Allah, tetapi mempercayakan hidup saat ini dan masa depan kita kepada Allah. Orang yang sudah dibenarkan oleh Allah untuk menjadi anak-anak Allah akan hidup berdasarkan iman kepercayaannya kepada Allah sebagai Bapa yang penuh kasih karunia. [AH]
Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." Roma 1:17