2 Raja-raja 13

Amanah Yang Disia-siakan

14 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Di pasal ini, penulis kitab 2 Raja-raja menyoroti pemerintahan dua raja Israel, yaitu Yoahas dan Yoas. Keduanya memiliki kesamaan, yakni melanjutkan dosa yang dilakukan Yerobeam, raja pertama di kerajaan Utara (1 Raja-raja 12:26-32). Dosa penyembahan patung anak lembu emas di Betel dan di Dan sudah dilakukan turun-temurun sehingga menjadi dosa nasional Israel. Posisi Yoahas dan Yoas sebagai raja Israel telah membuka kesempatan untuk berbuat kebaikan, tetapi mereka justru memanfaatkan untuk melakukan apa yang jahat di mata TUHAN (2 Raja-raja 13:2).

Kekuasaan yang dianugerahkan TUHAN telah membutakan Yoahas dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan TUHAN dan rakyat. Yoahas mungkin berpikir, "Mengapa saya harus repot-repot memberantas dosa yang sudah biasa dilakukan sejak zaman Yerobeam?" Sikap Yoahas itu mendukakan hati Allah. Akibatnya, Tuhan mengizinkan Hazael—raja Aram—menekan Israel di zaman Yoahas (13: 3-4). Yoas, anaknya, juga tidak bertobat. Kekuasaan yang dimilikinya dipakai untuk melanjutkan dosa Yerobeam. Anugerah Allah yang memberinya kesempatan cukup lama menjadi raja Israel, bahkan memberinya keamanan sepanjang pemerintahannya, disia-siakan oleh Yoas. Ia tidak pernah berpaling kepada Allah (13:10-13). Sebaliknya, akhir kisah hidup Nabi Elisa yang seperti "disisipkan" di pasal ini menunjukkan bahwa Nabi Elisa tidak menyia-nyiakan jabatannya sebagai nabi Allah. Di akhir hidupnya, ia tidak menolak kedatangan Yoas, meski ia tahu bahwa Yoas tidak takut kepada Allah. Ia menubuatkan yang baik karena ia mengharapkan Yoas berpaling kepada Allah. Sayang, sampai Nabi Elisa meninggal, Yoas tak kunjung berpaling kepada Allah Israel. Pelayanan Nabi Elisa yang penuh integritas tak berubah sampai akhir hidupnya. Ia mengakhiri pelayanannya dengan baik sampai-sampai mukjizat kuasa Allah tetap dinyatakan setelah kematiannya (13:20-21). Seumur hidupnya, Nabi Elisa setia melayani bangsa Israel yang tak kunjung bertobat, sebab ia tahu bahwa Allah mengasihi mereka (13:23).

Adakah dosa yang sudah dianggap biasa di dalam keluarga atau gereja Anda? Akankah dosa itu kita biarkan dan kita lanjutkan? Jangan mengira bahwa Tuhan tidak akan menghukum dosa yang sudah dianggap biasa. Manfaatkanlah jabatan atau peran kepemimpinan Anda untuk terus berupaya menghadirkan perubahan, meskipun—seperti yang dialami Nabi Elisa—hasilnya tidak selalu seperti yang kita harapkan. Seperti Elisa, tugas kita adalah fokus melayani Tuhan dan umat-Nya dengan menjaga integritas diri sesuai dengan firman-Nya, karena Allah menyaksikan semua jerih payah kita.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design