Bayangkan bahwa Anda sedang berada dalam situasi ditindas oleh para penguasa. Anda merasa gentar karena Anda tidak berdaya menghadapi sosok yang lebih kuat. Pada saat yang sama, Anda sakit hati karena merasa diperlakukan secara tidak adil. Inilah perasaan pemazmur saat sedang dikejar--atau dianiaya (menurut versi Firman Allah yang Hidup)--oleh para pembesar tanpa alasan (119:161). Para pembesar seharusnya membela dan melindungi pihak yang lemah dan tertindas, tetapi mereka justru menindas sang pemazmur. Namun, ia melanjutkan bahwa hanya kepada firman TUHAN-lah hatinya gemetar. Hal ini menunjukkan bahwa sang pemazmur amat memercayai firman TUHAN, sehingga rasa takut dan hormat akan TUHAN dan firman-Nya melebihi rasa takutnya terhadap para pembesar yang mengejar dirinya.
Di ayat 163 pemazmur kemudian mengontraskan dusta dengan Taurat TUHAN. Sesungguhnya, firman Allah penuh dengan kebenaran sehingga ia begitu mencintainya, sedangkan segala hal yang tidak sesuai dengan firman TUHAN adalah dusta sehingga ia sangat membencinya. Sebagai orang percaya, apakah Anda memiliki emosi seperti itu terhadap firman TUHAN dan terhadap dusta? Tidak sedikit orang Kristen yang jarang mempelajari firman sehingga mudah diperdaya oleh ajaran sesat atau ajaran palsu, bahkan tertarik dengan berita-berita hoax yang penuh kebohongan.
Rasa cinta sang pemazmur terhadap firman TUHAN menggerakkannya untuk menaikkan pujian kepada TUHAN (119:164). Angka tujuh bisa berarti kesempurnaan, bisa juga menunjukkan betapa sering ia memuji TUHAN. Di tengah penindasan para pembesar yang ia alami dan banyaknya kebohongan yang ia dengar, ia tidak henti-hentinya meninggikan dan memuja Allah yang penuh kebenaran. Terhadap orang yang mencintai firman-Nya, TUHAN akan memberi ketenteraman atau kedamaian ke dalam jiwanya (119:165), yaitu damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal (Filipi 4:7).
Marilah kita menghampiri takhta Tuhan untuk memohon agar kita memiliki hati yang kagum dan hormat akan firman-Nya. Biarlah Tuhan menambahkan kasih kita terhadap firman-Nya, sehingga kita bisa memuji-muji Tuhan dengan segenap hati. Kiranya damai sejahtera yang dari Tuhan memenuhi hati kita sehingga kita memiliki kekuatan untuk menghadapi pergumulan apa pun dalam hidup kita.