Bacaan Alkitab hari ini : Ayub 16-17
Kekesalan Ayub memuncak. Saat dia berada dalam keadaan menderita, sikap teman-temannya yang merasa memiliki kebenaran membuat Ayub semakin kesal. Dia merasa bahwa perkataan teman-temannya hanya merupakan perkataan kosong yang tidak relevan dengan apa yang dia alami, sehingga Ayub sampai berkata, "Penghibur sialan kamu semua!" (16:2). Perkataan Ayub tersebut menunjukkan bahwa apa yang dilakukan teman-teman Ayub tidak menghasilkan penghiburan, melainkan justru menambah tekanan. Ayub merasa sendirian: Anak-anaknya mati, istrinya melecehkan dia, Allah "seperti" memusuhi, teman-temannya hanya menambah kekesalan hatinya. Tak mengherankan bila apa yang dialaminya itu membuat Ayub merasa lelah dan semakin kurus (16:7-8). Yang menyedihkan, keadaan Ayub yang seharusnya membuat ia dikasihani itu justru menjadi alasan bagi teman-teman Ayub untuk "membuktikan" bahwa Ayub telah berdosa. Yang patut diteladani, dalam keadaan sangat menderita seperti itu, Ayub mengatakan, "Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya." (16:20-21). Penderitaan Ayub sudah memuncak. Teman-temannya mengecewakan semua. Tuhan seakan-akan tidak peduli. Sekalipun demikian, Ayub tetap setia kepada Allah.
Apakah Anda pernah mengalami kehidupan yang terasa pahit, sedangkan keluarga serta teman-teman Anda sama sekali tidak menolong, menghibur pun tidak, bahkan Anda merasa bahwa kehadiran mereka hanya menambah tekanan dalam kehidupan Anda? Bila Anda merasa seperti itu, satu-satunya jalan keluar adalah bahwa Anda harus mengingat kembali pengorbanan Tuhan Yesus bagi diri Anda, "Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa." (Ibrani 12:3). Ayub--yang hidup pada zaman sebelum Kristus--sanggup menghadapi penderitaan, walaupun dengan susah payah. Kita---yang sudah memahamI pengorbanan Kristus--memiliki jalan keluar yang lebih baik saat menghadapi penderitaan, yaitu dengan mengingat kebaikan Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus bagi diri kita. [P]