Melepaskan diri dari tradisi seringkali tidak mudah, apa lagi bagi orang Yahudi—penerima Surat Ibrani—yang menghadapi penganiayaan yang harus ditanggung sebagai konsekuensi menjadi Kristen (10:32-39). Keinginan untuk kembali kepada tradisi kepercayaan agama Yahudi yang mementingkan ritual dan hukum Taurat amat menggoda. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mengenal Pribadi dan keunggulan Yesus Kristus. Di pasal 3, penulis membandingkan Yesus Kristus dengan Musa. Musa adalah tokoh besar Perjanjian Lama yang sangat dihormati orang Yahudi, penerima langsung Sepuluh Hukum dari Tuhan (Keluaran 20). Dia berbicara dengan Allah berhadapan muka seperti seorang berbicara dengan temannya (Keluaran 33:11). Namun, bila Musa dibandingkan dengan Yesus Kristus, Yesus Kristus "layak" mendapat kemuliaan lebih besar (3:3) karena: Pertama, Yesus Kristus seperti Ahli Bangunan yang membangun rumah Allah, sedangkan Musa seperti bagian dari bangunan itu (3:3-4). Kedua, Yesus Kristus adalah Anak yang mengepalai rumah Allah, sedangkan Musa hanya pelayan yang setia. Jadi, Musa sesungguhnya melayani Tuhan Yesus sebagaimana seorang pelayan melayani Anak pemilik rumah (3:5-6). Gambaran tentang umat Allah sebagai rumah Allah terdapat juga dalam Bilangan 12:7-8.
Bagaimana caranya agar orang percaya tidak tergoda untuk kembali kepada tradisi lama yang kita lakukan sebelum percaya kepada Yesus Kristus? "Pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus." (Ibrani 3:1). Memandang di sini berarti memperhatikan siapa Yesus Kristus itu. Sudahkah Anda mengenal Dia dengan sungguh-sungguh? Sudahkan Anda mengetahui apa yang Dia perbuat bagi Anda? [LW]
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman." Ibrani 3:15b