Apakah penderitaan yang dialami Tuhan Yesus merupakan suatu kecelakaan? Bukan! Saat Dia memasuki kota Yerusalem, Tuhan Yesus sadar bahwa Dia akan menghadapi penderitaan, bahkan kematian. Dia berani menghadapi penderitaan karena untuk itulah Dia datang ke dunia ini. Saat Petrus hendak membela Dia dengan pedangnya, Tuhan Yesus melarang (18:11). Keberanian-Nya mengagetkan orangorang yang datang untuk menangkap Dia (18:6). Penderitaan tidak mengubah sikap-Nya. Dia tetap mengasihi dan membela para murid-Nya (18:8-9). Sikap dan perkataan-Nya menunjukkan bahwa Dia tetap tabah (18:19-23, 33-37). Pilatus mengakui bahwa dia tidak menemukan kesalahan sedikit pun pada diri Tuhan Yesus (18:38b). Sekalipun demikian, orang banyak yang telah dihasut oleh para pemimpin agama tetap menghendaki agar Tuhan Yesus dihukum mati.
Bagaimana sikap Anda saat menghadapi penderitaan? Bagi orang Kristen pada masa kini, sikap Tuhan Yesus dalam menghadapi penderitaan mengajarkan banyak hal: Pertama, sebagai pengikut Kristus, jangan heran bila suatu saat kita menghadapi ancaman, fitnah, atau penderitaan (bandingkan dengan Filipi 1:29). Kedua, ketaatan Tuhan Yesus kepada kehendak Allah Bapa merupakan teladan yang ideal bagi kita untuk tetap taat kepada kehendak Allah saat menghadapi tantangan apa pun. Ketiga, karena Tuhan Yesus telah rela berkorban bagi kita, sepantasnyalah bila kita membalas kasih-Nya dengan kerelaan berkorban dalam melayani Dia. Keempat, karena kita yang percaya kepada Tuhan Yesus telah mengalami pengampunan dosa, tidaklah pantas bila kita berusaha membalas orang yang yang bersalah terhadap diri kita. [P]
Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?" Yohanes 18:11