Setujukah Anda dengan pernyataan "fitnah lebih kejam daripada pembunuhan"? Ada yang mengungkapkan bahwa perkataan yang diucapkan lidah bisa lebih tajam daripada pedang. Tentu saja pernyataan tersebut adalah metafora--atau kiasan--yang menggambarkan betapa seseorang bisa menjadi tidak berdaya saat membela diri menghadapi fitnah. Tidak ada perisai yang bisa digunakan melawan kebohongan.
Mazmur 120 merupakan doa pemazmur saat dirinya difitnah. Di tengah kesesakan, ia berseru kepada TUHAN dan mendapat pertolongan (120:1). Terkadang, ketika kita merasa bahwa reputasi kita dirusak, kita cenderung untuk sibuk membersihkan nama. Akan tetapi, pemazmur mengajar kita bahwa berdiam diri di hadapan manusia dan berdoa kepada Allah dapat menjadi cara terbaik dalam menghadapi fitnah.
Selanjutnya, sang pemazmur meminta agar Allah melepaskan dirinya dari bibir musuh yang penuh dusta dan dari lidah penipu (120:2). Secara fisik, bibir memang lembut. Akan tetapi, saat mengeluarkan kebohongan, bibir bisa membunuh karakter seseorang. Bagi sebagian orang, menyebarkan hoaks merupakan kesenangan, sehingga kata-kata yang seharusnya merupakan karunia Tuhan untuk membangun berubah menjadi senjata yang menikam orang dari belakang. Demikian juga dengan orang yang mulutnya penuh tipuan: Mereka pandai bermulut manis, tetapi menyebarkan gosip dan fitnah di belakang kita. Dari semua kejahatan ini, pemazmur mengharapkan kelepasan dari TUHAN Allahnya.
Pertanyaan "apakah yang diberikan kepadamu..hai lidah penipu?" (120:3) menunjukkan iman pemazmur yang berpegang pada keadilan TUHAN. Ia percaya bahwa semua kebohongan para musuhnya tidak akan membuahkan hasil karena TUHAN akan membela dan memberi keadilan bagi orang benar. Lebih lanjut, pemazmur menyatakan bahwa di tengah semua kebohongan yang menghantamnya, ia tetap berpegang pada integritasnya dengan mempertahankan perdamaian (120:7). Ia tidak berusaha membalas sakit hatinya terhadap musuhnya, tetapi ia hanya berserah kepada TUHAN.
Jikalau Anda sedang difitnah seperti yang dialami sang pemazmur, berserulah kepada Allah! Janganlah terpancing untuk membalas dan berlaku sama seperti orang yang berbuat jahat kepada Anda! Percayalah terhadap keadilan Tuhan! Apakah Anda sungguh-sungguh memercayai keadilan Tuhan?