Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Kolose supaya senantiasa mewaspadai berbagai konsep salah yang dapat merusak pemahaman serta iman mereka di dalam Kristus (2:8). Sewaktu surat ini ditulis, jemaat Kolose berhadapan dengan bermacam-macam filsafat Yunani, pengajaran para penyembah illah, serta budaya yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Kita hidup dalam kondisi yang berbeda dengan kondisi yang dihadapi oleh jemaat Kolose. Oleh karena itu, pemikiran, warisan leluhur, dan tradisi yang menjadi tantangan bagi iman kita jelas berbeda dengan yang menjadi tantangan bagi jemaat di Kolose. Pikirkan dan renungkan: Apakah yang mengancam iman kita di dalam Kristus? Mungkin tantangan yang kita jumpai adalah cara berpikir orang pada zaman ini yang cenderung mengesampingkan aspek ketuhanan serta meninggikan hasil penelitian ilmiah. Sebagian dari antara kita mengalami kesulitan saat menghadapi tradisi kepercayaan nenek moyang yang kuat pengaruhnya. Apa pun juga tantangan atau ancaman yang kita hadapi, ingatlah bahwa Kristus telah menang secara mutlak (2:15). Dalam nama Kristus sajalah terdapat penebusan yang sempurna terhadap dosa (2:14). Pandangan, tradisi, perkembangan zaman, atau apa pun yang ada di luar Kristus, meskipun tampak mengagumkan, sebenarnya semuanya "tidak ada gunanya" (2:23).
Oleh karena itu, kita harus terus-menerus tinggal di dalam Kritus. Hal itu dapat kita lakukan dengan beberapa upaya, yakni semakin menyelami kebenaran-Nya, berusaha bertumbuh semakin dewasa secara rohani berdasarkan kebenaran-Nya, mempertebal kepercayaan, dan selalu bersyukur kepada-Nya (2:7). Sudahkah kita melakukannya? [ECW]
"Hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." Kolose 2:7