Bila dalam pasal sebelumnya dibicarakan tentang sikap Allah terhadap orang yang menolak diri-Nya (59:1-6), bacaan Alkitab hari ini membahas tentang orang yang taat dengan setengah hati kepada Allah. Ibadah yang mereka lakukan jelas terpengaruh oleh ibadah bangsa kafir (66:1-4). Ibadah semacam itu mengundang hukuman TUHAN (66:15-17). Kepada orang-orang pilihan, yaitu orang-orang yang taat kepada Allah, Allah memerintahkan agar mereka menyampaikan berita Injil kepada bangsa-bangsa lain (66:18-19).
Kondisi di atas jelas terlihat dan terwujud pada masa Perjanjian Baru. Bangsa Israel secara umum menolak Yesus Kristus, Sang Mesias yang telah datang kepada orang Yahudi. Hanya sebagian kecil orang Yahudi yang terang-terangan mengikut Tuhan Yesus dengan setia. Mula-mula, orang-orang percaya hanya memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi. Mereka sulit untuk memahami bahwa berita Injil harus diberitakan kepada segala bangsa. Setelah orang-orang Kristen mengalami penindasan dari pihak orang Yahudi (Kisah Para Rasul 8), barulah Injil mulai diberitakan kepada bangsa-bangsa lain. Orang Yahudi yang menjadi pengikut Tuhan Yesus harus bergumul dengan serius, sampai akhirnya mereka menyadari bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa.
Dalam sejarah gereja, umat Allah condong untuk memberitakan Injil hanya kepada sukunya sendiri. Akan tetapi, orang percaya yang mau membuka diri akan sadar bahwa Allah menginginkan agar Injil diberitakan kepada segala bangsa. Apakah Anda dan gereja Anda telah terlibat dalam pelayanan misi yang bersifat lintas budaya. [P]
"Dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini." Lukas 24:47-48