2 Tawarikh 21:2-22:6
Dosa itu Bagai Ombak yang Menggulung
7 Oktober 2018
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/gema.jsp?gemaId=1716", "Dosa+itu+Bagai+Ombak+yang+Menggulung", "Bacaan Alkitab hari ini : 2 Tawarikh 21:2-22:6 Sejak Kerajaan Israel terpecah, ada garis pembeda antara Israel Utara dengan Yehuda. Di Yehuda, penyembahan kepada Tuhan masih ada. Akan tetapi, sudah ti", "http://www.gky.or.id/images/gema.jpg", 520, 350))
Bacaan Alkitab hari ini : 2 Tawarikh 21:2-22:6
Sejak Kerajaan Israel terpecah, ada garis pembeda antara Israel Utara dengan Yehuda. Di Yehuda, penyembahan kepada Tuhan masih ada. Akan tetapi, sudah tidak ada penyembahan kepada Tuhan di Israel Utara dan dosa merajalela. Oleh karena itu, Tuhan murka saat Yehuda bersekutu dengan Israel Utara, karena persekutuan itu berpengaruh buruk bagi Yehuda. Raja Yosafat tidak mengikuti perintah Tuhan dengan ketat, melainkan menjalin persahabatan dengan Israel Utara, bahkan menjadi besan Ahab--raja Israel Utara. Secara perlahan, persahabatan itu membuat Yehuda merosot, dan berbuah dengan dosa yang tercatat dalam bacaan Alkitab hari ini. Raja Yoram--anak Raja Yosafat yang menikah dengan anak raja Israel--membunuh semua anak raja lainnya (yang dianggap sebagai saingan) serta hidup meniru kelakuan raja Israel dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (21:4-6). Ia sengaja melawan Tuhan dengan membujuk penduduk Yehuda untuk berzinah (tidak setia kepada Allah) dan dengan demikian, ia menyesatkan Yehuda. Hukuman Tuhan yang berat (harta benda di istana raja Yoram dirampas musuh, anak istrinya diangkut sebagai tawanan, ia sendiri mati dalam keadaan menderita karena penyakit usus) ternyata tidak membuat anaknya--yaitu Raja Ahazia--menjadi jera, melainkan terus melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.
Bukankah banyak orang tua kebingungan melihat kenakalan anak remajanya atau sikap anaknya yang tidak menghargai ibadah, tanpa menyadari bahwa hal itu terjadi karena ketidakmampuan mereka mendidik anak? Kegagalan orang tua membuat generasi berikutnya memburuk. Oh, banyak orang tua pada masa kini yang seharusnya mulai menangis mendoakan anak-anak mereka serta hidup sebagai teladan di dalam Tuhan! [PHJ]
Sejak Kerajaan Israel terpecah, ada garis pembeda antara Israel Utara dengan Yehuda. Di Yehuda, penyembahan kepada Tuhan masih ada. Akan tetapi, sudah tidak ada penyembahan kepada Tuhan di Israel Utara dan dosa merajalela. Oleh karena itu, Tuhan murka saat Yehuda bersekutu dengan Israel Utara, karena persekutuan itu berpengaruh buruk bagi Yehuda. Raja Yosafat tidak mengikuti perintah Tuhan dengan ketat, melainkan menjalin persahabatan dengan Israel Utara, bahkan menjadi besan Ahab--raja Israel Utara. Secara perlahan, persahabatan itu membuat Yehuda merosot, dan berbuah dengan dosa yang tercatat dalam bacaan Alkitab hari ini. Raja Yoram--anak Raja Yosafat yang menikah dengan anak raja Israel--membunuh semua anak raja lainnya (yang dianggap sebagai saingan) serta hidup meniru kelakuan raja Israel dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (21:4-6). Ia sengaja melawan Tuhan dengan membujuk penduduk Yehuda untuk berzinah (tidak setia kepada Allah) dan dengan demikian, ia menyesatkan Yehuda. Hukuman Tuhan yang berat (harta benda di istana raja Yoram dirampas musuh, anak istrinya diangkut sebagai tawanan, ia sendiri mati dalam keadaan menderita karena penyakit usus) ternyata tidak membuat anaknya--yaitu Raja Ahazia--menjadi jera, melainkan terus melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.
Bukankah banyak orang tua kebingungan melihat kenakalan anak remajanya atau sikap anaknya yang tidak menghargai ibadah, tanpa menyadari bahwa hal itu terjadi karena ketidakmampuan mereka mendidik anak? Kegagalan orang tua membuat generasi berikutnya memburuk. Oh, banyak orang tua pada masa kini yang seharusnya mulai menangis mendoakan anak-anak mereka serta hidup sebagai teladan di dalam Tuhan! [PHJ]
| "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hatihati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung." Yosua 1:8 |
Beradu Keras dengan Tuhan
2 Tawarikh 25
10 Oktober 2018
Mencintai Tuhan atau Mencintai Berkat Tuhan?
2 Tawarikh 24
9 Oktober 2018
Kebangkitan Kalangan Bawah
2 Tawarikh 22:7-23:21
8 Oktober 2018
Kebaikanku di hadapan Kebenaran-Nya
2 Tawarikh 20:1-21:1
6 Oktober 2018
Dia tahu! Gentarlah!
2 Tawarikh 19
5 Oktober 2018
Bayangan di balik Terang Manusia
2 Tawarikh 18
4 Oktober 2018