Markus 5:21-43

Anak yang Memberi Kehidupan

24 Desember 2025
Pdt. Sumito Sung

Yairus, seorang kepala rumah ibadat, datang kepada Tuhan Yesus dengan merendahkan diri. Ia berlutut dan berkata, "Anak perempuanku hampir mati." (5:23). Kata dalam Alkitab bahasa Yunani yang diterjemahkan menjadi "anak perempuan" itu menunjuk pada anak perempuan yang masih kecil, padahal sebenarnya anak perempuan itu sudah berusia dua belas tahun (5:42), kira-kira setingkat kelas 6 SD atau 1 SMP atau usia tunas remaja. Ia bukan anak kecil dalam arti usia. Oleh karena itu, penyebutan sebagai anak perempuan yang masih kecil itu harus dipandang sebagai ungkapan kasih sayang yang mendalam. Dengan kata lain, melalui perkataan tersebut, Yairus ingin menunjukkan betapa berharganya anak itu baginya. Ia memohon pertolongan sebagai seorang ayah yang sangat mengasihi putrinya. Kemudian, Yairus mengundang Tuhan Yesus untuk datang ke rumahnya, dan Tuhan Yesus setuju untuk menerima undangan itu.

Kabar duka yang disampaikan oleh seorang utusan dari rumah Yairus, "Anakmu sudah meninggal, untuk apa engkau masih menyusahkan Guru?" menyiratkan adanya nada keputusasaan yang dilandasi oleh pandangan umum, yaitu bahwa orang yang sudah mati tidak mungkin bisa dibangkitkan kembali. Saat mendengar percakapan tersebut, Tuhan Yesus segera menanggapi: "Jangan takut, percaya saja!" Tuhan Yesus tidak bermaksud meminta Yairus menyangkal realitas kematian, tetapi Ia mendorong Yairus untuk memercayai Diri-Nya, yaitu bahwa kematian bukan akhir bila Yesus Kristus hadir.

Singkat cerita, di dalam kamar tempat anak perempuan Yairus terbaring, Tuhan Yesus mendekati anak itu, lalu menyentuhnya dan berkata, "Talita kum," yang berarti, "Hai anak perempuan, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!" Perkataan Tuhan Yesus kepada anak perempuan itu seperti perkataan orang tua yang sedang membangunkan anak dari tidur dengan lembut. Kata "Talita" berarti "anak perempuan yang masih kecil". Dalam konteks kisah ini, perkataan "Talita kum" seperti sapaan penuh kasih, "Sayangku, ayo bangun." Perkataan tersebut penuh kelembutan. Kisah anak perempuan Yairus yang dibangkitkan ini bukan hanya sekadar memperlihatkan mukjizat kebangkitan, tetapi juga mengungkapkan kasih Tuhan Yesus yang mendalam. Setelah perkataan "Talita kum" diucapkan, seketika itu juga, anak perempuan itu bangun dan berjalan. Di tengah kepanikan, kematian, dan keputusasaan, Tuhan Yesus bersedia datang dengan kuasa dan kasih. Saat merayakan Natal tahun ini, apakah Anda hanya memandang Tuhan Yesus sebagai bayi lemah yang terbaring di palungan, atau Anda mengenal Dia sebagai Allah yang berkuasa atas hidup dan mati?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design