Pada masa Perjanjian Lama, orang Israel tidak dapat langsung menghadap Allah. Allah memilih sekelompok orang Israel untuk menjadi imam yang menjadi perantara antara bangsa Israel dengan Allah. Sebagai perantara, para imam memiliki dua tugas utama, yakni memimpin upacara persembahan kurban penebus dosa dan memimpin ibadah. Bacaan Alkitab hari ini memperkenalkan gereja sebagai komunitas "imamat yang rajani". Istilah ini mengindikasikan bahwa orang percaya dalam Perjanjian Baru memiliki jabatan yang sama dengan para imam dalam Perjanjian Lama. Saat Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya, tabir di Bait Suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah (Matius 27:51). Salah satu makna dari peristiwa ini adalah berakhirnya masa pelayanan imam dalam Perjanjian Lama dan dimulainya masa pelayanan gereja, yakni umat percaya di Perjanjian Baru sebagai kaum imamat.
Sebagai kaum imamat, gereja pada masa kini berperan sebagai perantara antara dunia dengan Allah. Sebagai imam dalam Perjanjian Baru, gereja memiliki dua tugas: Pertama, mewartakan pengampunan dosa yang sudah digenapi oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Dalam Perjanjian Lama, seorang imam—mewakili umat Allah—memohon pengampunan dosa melalui upacara persembahan kurban. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban penghapus dosa, sekali untuk selamanya (Ibrani 7:27). Dalam menjalankan perannya sebagai imam masa kini, tugas gereja tidak lagi mewakili umat manusia memohon pengampunan kepada Allah melalui persembahan kurban, melainkan mewartakan pengampunan yang sudah disediakan Allah melalui persembahan kurban oleh Tuhan Yesus. Kedua, memperkenalkan Allah kepada dunia. Para imam dalam Perjanjian Lama menyelenggarakan berbagai ibadah dengan tujuan mengantar umat Israel agar mengalami penjumpaan dengan Allah. Dalam pelayanan masa kini, peran mempertemukan umat dengan Allah dijalankan dengan cara menghadirkan Allah dalam kehidupan umat manusia.
Sebagai wujud ketaatan kepada panggilan menjadi kaum imamat masa kini, kita harus memainkan dua peran berikut: Pertama, mengabarkan pengampunan yang sudah digenapkan oleh Kristus kepada dunia ini. Usaha konkret apa yang sudah Anda lakukan untuk mengabarkan pengampunan Kristus kepada orang-orang terdekat dalam lingkungan Anda? Kedua, sebagai padanan pelayanan imam yang mengantar umat bertemu Allah melalui ibadah, kita juga secara sadar menghadirkan Allah dalam dunia melalui cara hidup yang saleh, benar, dan berintegritas. Apakah hidup Anda meninggalkan jejak-jejak kebenaran, kesalehan, dan kasih Allah bagi dunia ini?