2 Tesalonika 1

Membina dengan Pendampingan

9 November 2025
GI Purnama

Membina sebuah gereja baru merupakan pelayanan jangka panjang. Orang-orang yang kita layani bukan hanya memerlukan teladan dan instruksi, tetapi juga memerlukan pendampingan. Pendampingan ini bukan hanya menyangkut memberi petunjuk atau koreksi, tetapi juga mencakup memberi dorongan dan membesarkan hati. Pembentukan kebiasaan yang baik bukan hanya memerlukan instruksi yang jelas, tetapi juga memerlukan dorongan untuk terus berjuang dengan tekun saat berhadapan dengan penghalang atau masalah.

Perhatikan bahwa hal-hal penting yang disampaikan Rasul Paulus dalam 1 Tesalonika 1 bergema kembali dalam 2 Tesalonika 1. Walaupun surat ini ditulis dengan tangannya sendiri (2 Tesalonika 3:17), Rasul Paulus mengatasnamakan tim (nama Silwanus dan Timotius ikut disebut; 2 Tesalonika 1:1; 1 Tesalonika 1:1). Salam kepada jemaat menekankan anugerah dan damai sejahtera (2 Tesalonika 1:2; 1 Tesalonika 1:1b). Ucapan syukur Rasul Paulus berkaitan dengan tiga hal yang sama, yaitu iman, kasih, dan pengharapan. Iman—yang membuat jemaat Tesalonika bertindak meninggalkan berhala untuk melayani Allah—terus berkembang (1 Tesalonika 1:9; 2 Tesalonika 1:3). Kasih kepada Allah yang membuat jemaat Tesalonika tetap taat saat mengalami penindasan berkembang menjadi kasih antar sesama orang percaya yang makin kuat (1 Tesalonika 1:6-7; 2 Tesalonika 1:3). Pengharapan akan kedatangan Kristus yang kedua kali membuat jemaat Tesalonika tetap tabah dan sanggup bertekun menghadapi penderitaan (1 Tesalonika 1:1,10; 2 Tesalonika 1:4). Perbandingan antara ciri gereja yang sehat—yaitu adanya iman, pengharapan, dan kasih—dalam surat 1 Tesalonika 1 dengan surat 2 Tesalonika 1 memperlihatkan bahwa membina jemaat itu bukan hanya berlangsung sekali, lalu ditinggalkan atau dilupakan, tetapi berlangsung terus-menerus sehingga mencapai hasil yang menetap. Walaupun Rasul Paulus hanya bisa mendampingi jemaat Tesalonika secara fisik dalam waktu singkat, beliau terus melanjutkan pelayanannya dengan cara mendoakan (1 Tesalonika 1:2; 2 Tesalonika 1:11), mengutus anggota tim pelayanannya—yaitu Timotius (lihat 1 Tesalonika 3:1-2)—dan dengan memakai surat. Pelayanan Rasul Paulus yang dilakukan secara intensif dan dilanjutkan dengan pendampingan jangka panjang itu telah membuat jemaat Tesalonika bisa terus menjadi jemaat teladan (1 Tesalonika 1:7; 2 Tesalonika 1:3-4).

Apakah pembinaan yang dilakukan di gereja Anda disertai dengan pendampingan yang dilakukan untuk memastikan bahwa pembinaan itu menghasilkan buah yang nyata? Patut disayangkan bila pembinaan yang tampak baik ternyata tidak menghasilkan buah yang nyata!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design