Yeremia 16

Hidup Sebagai Teladan

15 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Pelayanan nabi Yeremia tidak mudah. Selain mendapat tantangan dari umat Yehuda yang membenci dia, Allah memakai kehidupan Nabi Yeremia untuk menjadi alat peraga guna menyampaikan pesan kepada umat Yehuda yang tidak mau mendengar firman TUHAN dan tidak mau bertobat. Secara khusus, Allah meminta Nabi Yeremia untuk tidak mengambil istri dan tidak memiliki anak (16:2). Yeremia diminta untuk tidak menikah dan berkeluarga. Tentunya perintah ini tidak mudah ditaati. Allah menciptakan manusia dan memerintahkan manusia untuk beranak-cucu. Menikah dan memiliki anak adalah panggilan alami bagi semua orang. Namun, ada kasus tertentu yang membuat orang memutuskan untuk tidak menikah karena ingin fokus melayani, misalnya Rasul Paulus. Karena perintah Allah yang khusus terhadap Nabi Yeremia, kehidupan Yeremia berubah total. Ia bukan hanya melakukan tugas menyampaikan firman Allah kepada umat, namun keseluruhan hidupnya merupakan persembahan bagi Allah.

Saat Yeremia menaati Allah untuk tidak menikah dan tidak punya anak, orang yang mendengar firman Allah tentang penghukuman Allah terhadap keluarga akan mendapat gambaran yang tegas. Firman Allah akan terjadi. Keluarga-keluarga akan kehilangan satu sama lain. Suami akan kehilangan istri, orang tua akan kehilangan anak, anak-anak akan kehilangan orang tua (16:3-4). Nabi Yeremia—yang tidak berkeluarga—menunjukkan kengerian akan hal-hal yang akan datang kepada keluarga-keluarga umat TUHAN. Yeremia adalah alat peraga yang efektif untuk menyampaikan pesan yang ia sampaikan. Hidup seperti Yeremia inilah yang akan menjadi alat bagi kemuliaan Allah. Ketika seseorang melayani, hendaklah hidupnya dipersembahkan bagi Allah. Pelayanan bukan hanya sekadar tugas dan kewajiban, tetapi seharusnya melingkupi seluruh aspek hidup kita. Jangan hanya melayani di hari dan waktu tertentu, tetapi di setiap waktu dalam hidup kita. Jangan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah. Walaupun kita tidak diperintahkan untuk hidup selibat (tidak menikah) seperti Yeremia, keseluruhan hidup kita hendaklah dikuduskan bagi Allah. Bukankah banyak orang Kristen yang menjadi batu sandungan karena hidupnya tidak sesuai dengan pelayanannya? Pernahkah Anda mendengar orang berkata sebagai berikut: "Dia kelihatan sangat rohani ketika berada di gereja, tetapi dia sering berbohong kepada orang lain" atau "Tidak disangka bahwa pemimpin pujian di gereja itu berselingkuh"? Ketika hal seperti itu terjadi, pelayanan orang tersebut pasti tidak menjadi berkat! Apakah Anda bersedia mempersembahkan seluruh hidup Anda untuk kemuliaan Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design