Tujuan utama kedatangan Yesus Kristus ke dunia bukan untuk menyembuhkan penyakit, melainkan untuk menebus dosa manusia dan memberikan pengampunan dosa. Yang bisa membawa seseorang ke neraka bukan penyakit, melainkan dosa. Memang, kadang-kadang penyakit terkait dengan dosa pribadi. Misalnya, dalam Yohanes 5:14b, setelah menyembuhkan seorang yang sakit, Tuhan Yesus berkata, "Jangan berbuat dosa lagi, supaya jangan terjadi yang lebih buruk lagi padamu." Hal ini menunjukkan bahwa dalam kasus itu, dosa bisa menjadi penyebab penyakit. Namun, tidak semua penyakit disebabkan oleh dosa. Saat para murid bertanya tentang seorang yang buta sejak lahir—apakah orang itu sakit karena dosanya atau karena dosa orang tuanya?—Tuhan Yesus menegaskan, "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia" (Yohanes 9:3).
Pengampunan dosa tidak selalu diikuti oleh kesembuhan fisik. Tuhan Yesus bisa saja mengampuni dosa tanpa menyembuhkan penyakit. Akan tetapi, dalam kisah orang lumpuh yang kita baca hari ini, Ia memilih untuk melakukan keduanya. Yang lebih penting, marilah kita memusatkan perhatian pada pengampunan dosa yang Tuhan Yesus berikan. Ia mengetahui dosa orang itu dan Ia berkata dengan otoritas penuh, "Dosa-dosamu sudah diampuni." Pernyataan ini menegaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah, karena hanya Allah yang berhak mengampuni dosa.
Jika seseorang memukul penjual ayam di pasar, lalu kita—orang yang tidak terlibat—berkata kepada pelaku, "Aku mengampuni kamu!" Yang kita lakukan tidak masuk akal. Yang berhak mengampuni adalah orang yang disakiti. Oleh karena itu, perkataan Tuhan Yesus kepada orang lumpuh, "Dosa-dosamu sudah diampuni," menunjukkan bahwa orang itu telah berdosa kepada Tuhan Yesus, dan bahwa Tuhan Yesus menempati posisi Allah. Raja Daud—yang sadar bahwa ia telah menyakiti sesama—akhirnya sadar bahwa ia telah berdosa kepada Allah. Ia berkata, "Terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa ...." (Mazmur 51:6). Orang lumpuh itu menerima sesuatu yang jauh lebih berharga daripada kesembuhan fisik, yaitu pengampunan dosa. Lebih dari itu, Tuhan Yesus menyapanya dengan penuh kasih, "Hai, anak-Ku." Sapaan seperti ini jarang muncul dalam pelayanan Tuhan Yesus. Iman orang itu bukan hanya menghasilkan pengampunan, tetapi juga identitas baru sebagai anak Allah. Ia telah diadopsi ke dalam keluarga Kerajaan Allah. Siapakah Anak ini? Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan tubuh, tetapi yang lebih penting adalah keselamatan jiwa. Apakah Anda yakin bahwa dosa-dosa Anda telah diampuni oleh Tuhan Yesus?