Amos 6

Jangan Terlena dengan Kenyamanan

16 Desember 2025
Pdt. Roni Tan

Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah iklan apartemen. Iklan tersebut menawarkan apartemen yang menyediakan berbagai fasilitas, termasuk lingkungan yang aman bagi anak-anak. Iklan itu menunjukkan bahwa manusia membutuhkan kenyamanan. Kenyamanan merupakan idaman setiap orang. Tidaklah salah bila kita memiliki tempat tinggal yang layak, pekerjaan yang baik, dan menikmati hasil kerja keras kita. Akan tetapi, adalah salah bila kenyamanan membuat kita terlena dan melupakan Allah. Inilah yang Allah peringatkan kepada para pemimpin dan rakyat Kerajaan Israel Utara, yaitu agar mereka jangan terlena oleh kenyamanan.

Dalam bacaan Alkitab hari ini, terdapat dua gambaran yang menunjukkan bahwa para pemimpin serta rakyat Kerajaan Israel telah terlena oleh kenyamanan, sehingga mereka melupakan Allah: Pertama, mereka merasa aman di Sion dan percaya diri di gunung Samaria (6:1). Sebutan "Sion" menunjuk pada kota Yerusalem yang terletak di Kerajaan Yehuda atau Kerajaan Israel Selatan, tempat berdirinya Bait Allah. Adanya Bait Allah itu membuat rakyat Yehuda yakin bahwa mereka dilindungi oleh Allah. Gunung Samaria adalah tempat rakyat Kerajaan Israel Utara beribadah kepada Allah. Samaria adalah ibukota kerajaan Israel Utara yang memiliki benteng dan kekuatan militer yang tangguh, sehingga rakyat Israel Utara merasa terlindungi dan nyaman, dan mereka merasa bebas melakukan apa pun tanpa harus mencari Tuhan. Kedua, situasi nyaman itu tercermin dari uraian berikut, "... berbaring di tempat tidur dari gading ... makan anak domba ... bernyanyi-nyanyi ... minum anggur ... tidak berduka atas hancurnya keturunan Yusuf!" (6:4-6). Inilah gambaran kehidupan yang memuaskan keinginan daging tanpa memedulikan sesama dan juga tidak memedulikan Allah. Mereka terlena pada pemberian (keamanan, kelimpahan, kenyamanan hidup) tanpa memedulikan Sang Pemberi, yaitu Allah. Keadaan ini membuat mereka jauh dari Allah. Oleh karena itu, melalui nabi Amos, Allah menegur mereka yang telah mengabaikan relasi dengan Allah agar bisa menikmati kenyamanan sesaat.

Sikap orang Israel bisa juga kita alami. Kenyamanan hidup yang kita nikmati dapat membuat kita mengutamakan kenyamanan dan mengabaikan relasi dengan Allah. Marilah kita mengevaluasi diri kita: Apakah kenyamanan hidup yang Anda nikmati saat ini membuat Anda makin bersyukur dan dekat dengan Allah, atau justru membuat Anda terlena dan melupakan Allah? Bagaimana Anda bisa memanfaatkan kenyamanan yang Tuhan berikan untuk memuliakan Dia dan menolong orang lain, bukan hanya untuk memuaskan diri Anda sendiri?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design