Yeremia 37

Mengeraskan Hati

5 Oktober 2025
GI Wirawaty Yaputri

Mengeraskan Hati
Minggu, 5 Oktober 2025

Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 37

Raja Zedekia diangkat oleh raja Babel untuk menggantikan raja Yoyakhin, keponakannya, yang hanya memerintah selama beberapa bulan (2 Raja-raja 24:17). Pada masa Raja Yoyakhin, Raja Nebukadnezar melakukan serangan pertama ke Yerusalem dan membawa orang-orang pintar dari Yerusalem ke Babel. Dalam hal ini, Raja Zedekia beroleh anugerah TUHAN untuk tetap berada di Yerusalem dan memerintah. Namun, ia tidak memanfaatkan kesempatan dan anugerah TUHAN untuk bertobat dan mencari TUHAN dengan sungguh-sungguh. Ia malah bersekutu dengan raja Mesir untuk memberontak terhadap raja Babel (Yeremia 44:30). Pemberontakan Raja Zedekia ini memicu serangan raja Babel yang menghancurkan Yerusalem sepenuhnya. Raja Zedekia seharusnya menaati perintah TUHAN melalui Nabi Yeremia agar orang Yehuda menerima kuk yang diizinkan TUHAN melalui raja Babel.

Seperti para pendahulunya, Raja Zedekia tidak mau menaati firman TUHAN. Saat pasukan Babel mundur sebentar karena raja Firaun keluar untuk membantu Yehuda memerangi tentara Babel (37:7), Raja Zedekia dan rakyat menyangka bahwa tentara Babel akan mundur selamanya. Namun, TUHAN berkata bahwa mereka akan kembali lagi untuk memerangi, merebut, dan membumihanguskan Yerusalem (37:8). Orang-orang Yehuda mencoba membohongi diri sendiri dengan berkata bahwa pasukan Babel tidak akan kembali lagi (37:9). Umat TUHAN benar-benar mengeraskan hati mereka untuk menolak menaati firman TUHAN, sehingga mereka sampai mencoba menghibur diri dengan membohongi diri sendiri karena mereka tidak mau menaati firman TUHAN. Raja Zedekia meminta bantuan raja Mesir, tetapi raja Mesir tidak mau membantu (Yehezkiel 17:15-21). Raja Mesir mundur tanpa berperang dan kembali ke Mesir serta membiarkan Yerusalem dihancurkan oleh tentara Babel pada tahun 587 SM. Pengharapan kepada Mesir adalah sia-sia. Hal seperti inilah yang terjadi pada orang yang tidak menaati perintah TUHAN. Mengandalkan hikmat manusia berarti menghancurkan diri sendiri!

Allah selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk berubah, bertobat, dan hidup dekat dengan-Nya. Apakah Anda telah memanfaatkan kesempatan untuk berubah, menaati firman-Nya, dan meninggalkan kehidupan yang lama; atau sebaliknya, Anda mengandalkan hikmat diri sendiri dan selalu berupaya membenarkan diri dengan berbagai dalil dan alasan? Banyak orang percaya yang berkata bahwa firman Tuhan tidak lagi relevan dengan kehidupan masa kini yang mengandalkan AI dan teknologi. Apakah Anda masih memercayai dan menaati firman Tuhan sebagai Sumber Hidup Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design