Pemulihan dari Allah
Rabu, 1 Oktober 2025
Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 33
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita menemukan nubuat yang diberikan Allah kepada Yeremia tentang Yerusalem. Rumah-rumah, istana-istana para raja Yehuda akan dirobohkan. Akan ada pertempuran melawan orang Kasdim yang membuat kota itu penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang ditewaskan Allah karena murka dan amarah-Nya yang berkobar. Allah telah menyembunyikan wajah-Nya dari kota ini oleh karena segala kejahatan mereka (33:4-5). Kata menyembunyikan wajah berkebalikan dengan kata menghadapkan wajah-Nya. Kata menghadapkan wajah berarti Allah menyatakan perkenan dan berkat bagi umat-Nya (Bilangan 6:24-26). Menyembunyikan wajah berarti Allah tidak berkenan kepada umat-Nya, sehingga ia menghukum dan mendatangkan hal yang buruk terhadap mereka. Namun, nubuat tentang kehancuran Yerusalem ini langsung disusul dengan janji pemulihan (Yeremia 33:6). Artinya, Allah akan segera memulihkan keadaan mereka. Allah tidak berlama-lama menghukum umat-Nya. Kasih Allah yang besar membuat Ia tidak senang menghukum umat-Nya. Sikap Allah ini akan lebih mudah dipahami oleh para orang tua yang baik yang harus menghukum anak mereka yang melakukan perbuatan buruk. Mereka harus menjatuhkan hukuman supaya anak itu tidak terus hidup dengan karakter yang buruk, tetapi kasih terhadap anak membuat mereka tidak mau berlama-lama menghukum anak. Allah juga demikian. Ia mengasihi umat-Nya, sehingga Ia tidak mau berlama-lama menghukum mereka. Ia akan segera memulihkan, menyembuhkan, serta memberi damai sejahtera dan keamanan yang berlimpah-limpah. Allah akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel serta membangun mereka seperti dahulu. Bukan itu saja, Allah berkata bahwa Ia akan menahirkan umat-Nya dari kesalahan dan dosa yang mereka lakukan. Ia akan mengampuni segala kesalahan, dosa, dan pemberontakan umat-Nya (33:6-8).
Sungguh, betapa besarnya kasih Allah terhadap umat-Nya! Kasih Allah itu mengalahkan segala dosa, kesalahan dan pemberontakan kita. Kasih Allah memulihkan dan membangun kembali. Kasih Allah berbeda dengan kasih manusia yang terbatas dan dapat luntur saat menemukan kesalahan orang lain. Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, tetaplah memercayai Allah! Meskipun rencana-Nya tak bisa kita pahami, Ia pasti merencanakan yang terbaik bagi kita. Jangan ragukan kasih-Nya dan jangan tidak percaya kepada-Nya! Tetaplah berharap dan berdoa kepada-Nya! Hanya Tuhan yang mampu memulihkan keadaan kita. Pergumulan apa yang Anda hadapi saat ini? Saat mengalami pergumulan berat, apakah Anda tetap memercayai Allah di tengah pergumulan Anda?