Yeremia 17

Hati Adalah Kunci

16 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Ada sebuah kutipan yang berbunyi, "The heart of the problem is the problem of the heart." Artinya, masalah yang timbul dalam kehidupan bersumber dari hati. Hati adalah kunci yang menentukan bagaimana seseorang menjalani kehidupan. Amsal 4:23 mengatakan, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan." Ketika kita ingin mengubah sikap, perilaku, dan kata-kata kita, kita harus terlebih dahulu membereskan hati.

Hati manusia yang sudah tercemar oleh dosa membuat manusia tidak dapat hidup mengasihi Allah dengan sepenuh hati. Bila Allah tidak memberikan kita hati yang baru, kita tidak akan mampu melakukan hal-hal yang berkenan kepada Allah. Kata-kata kita, pikiran kita, maupun perbuatan kita akan selalu condong untuk berbuat dosa. Hal ini terbukti dari apa yang terjadi pada bangsa Israel. Meskipun Allah berulang kali mengingatkan mereka melalui para nabi, bencana, serta bangsa-bangsa lain yang diizinkan menindas mereka, mereka tidak kunjung bertobat, bahkan mereka semakin lama semakin jahat. Nabi Yeremia mengatakan bahwa hati manusia itu licik melebihi segala sesuatu, dan tidak terpulihkan (17:9). Hati yang tidak diperbarui oleh Roh Kudus akan menjadi hati yang luar biasa licik, yaitu hati yang lihai menipu dan membujuk sang pemilik hati untuk terus hidup di dalam dosa. Pernahkah Anda memikirkan kalimat-kalimat seperti ini: "Tidak apa-apa saya berbohong, dia tidak akan pernah tahu, "Beribadah dapat saya lakukan Minggu depan, tetapi memancing bersama teman-teman lama hanya dapat terjadi hari ini, "Tuhan akan mengerti kalau saya korupsi demi menafkahi keluarga saya." Mungkin, masih banyak bujukan lain yang serupa, yaitu bujukan yang kedengaran sangat masuk akal dan dapat diterima, serta menipu orang untuk terus hidup di dalam dosa.

Syukurlah bahwa Allah tidak membiarkan umat-Nya hidup dalam dosa. Allah mengirim umat-Nya ke Pembuangan untuk memurnikan iman mereka, dan Ia berjanji untuk menaruh Taurat-Nya dalam batin mereka dan menuliskannya pada hati mereka (31:33-34). Dalam Perjanjian Baru, Allah bekerja melalui Roh Kudus untuk melahirkan kembali orang yang percaya kepada Yesus Kristus, dan prosesnya terjadi di dalam hati. Hati yang dibersihkan oleh Roh Kudus akan menjadi hati yang memancarkan kehidupan yang memuliakan Allah. Namun, hal ini tidak berarti bahwa hati kita menjadi kebal terhadap godaan dosa. Kita masih tetap bisa jatuh ke dalam dosa. Hati kita masih dapat terbujuk untuk melakukan dosa. Namun, bila kita bersandar pada Roh Kudus dan selalu mengawasi hati kita, hati kita akan terus diperbarui dari hari ke hari.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design