Yeremia 15:5-21

Pergumulan Seorang Pelayan

14 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Kita mungkin pernah mendengar perkataan seperti ini, "Hamba Tuhan juga manusia." Perkataan ini mengingatkan kita bahwa hamba Tuhan juga memiliki kelemahan, sama seperti manusia lainnya. Hamba Tuhan bukan manusia super yang tidak memiliki kelemahan. Hamba Tuhan juga memiliki rasa takut, kuatir, marah, dan emosi lain seperti manusia biasa. Dalam Alkitab, tokoh-tokoh yang hidupnya dipakai Allah dengan luar biasa juga memiliki kelemahan. Simson, Salomo, Daud, Elia, dan tokoh-tokoh iman yang lain adalah manusia biasa. Mereka bisa bertindak luar biasa karena Allah memakai mereka.

Bacaan Alkitab hari ini menunjukkan sisi lemah Nabi Yeremia. Dia berkeluh kesah kepada Allah karena tugas yang diberikan kepadanya amat berat. Ia diperintahkan untuk menyampaikan firman Allah kepada bangsa yang tegar tengkuk dan tidak mau bertobat. Oleh karena itu, dia dibenci oleh umat TUHAN. Nabi Yeremia berkata bahwa ia menjadi sasaran perbantahan dan pertikaian seluruh negeri. Ia dikutuki semua orang (15:10). Kebencian umat Yehuda sampai membuat mereka berencana untuk menghabisi nyawa Nabi Yeremia (11:19). Nabi Yeremia bahkan sampai merasa bahwa Allah tidak dapat diandalkan Dia merasa bahwa luka dan penderitaannya tidak berkesudahan (15:18). Bagaimana respons Allah terhadap keluhan itu? Apakah Allah menghakimi dan menyalahkan Nabi Yeremia karena keluh kesahnya? Ternyata tidak! Allah justru menghibur Nabi Yeremia dan berjanji untuk membebaskan, menyertai, menyelamatkan, dan melepaskan dia dari tangan musuh (15: 11,20-21). Perhatikan bahwa kata "membebaskan", "menyelamatkan", dan "melepaskan" memiliki nuansa yang sama. Allah mengulangi janji keselamatan untuk meyakinkan Nabi Yeremia yang lemah dan putus asa. Allah juga berjanji untuk menguatkan Nabi Yeremia dan menjadikannya tembok berkubu dari tembaga, sehingga dia tidak akan dapat dikalahkan (15:20). Kunci untuk mendapat kekuatan menghadapi keputusasaan adalah kembali kepada Allah (15:19). Jika Yeremia menyerah untuk melaksanakan tugasnya, Allah tidak menghakimi dia. Namun, jika ia kembali, ia akan mengalami kuasa Allah yang besar yang menyertai dia dalam pelayanannya.

Melayani Tuhan tidak pernah mudah. Ada harga yang harus dibayar. Waktu, tenaga, materi harus dikorbankan untuk melayani Tuhan. Konflik juga sering terjadi di tengah pelayanan. Namun, apakah kita akan menyerah saat menghadapi kesulitan? Tuhan Yesus adalah teladan kita. Ia tidak menyerah meskipun dibenci dan berulang kali hendak dibunuh. Ia tetap setia sampai akhir. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda berani membayar harga saat melayani Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design