Pengkhotbah 9

Satu Orang Berhikmat Yang Telah Menang

1 Agustus 2025
Pdt. Abadi

Nasib semua umat manusia sama, demikian kata Pengkhotbah berulang kali. Semua manusia akan mati (9:3, "menuju alam orang mati") tanpa kecuali. Dengan demikian, apa yang kita kerjakan di dunia akan berakhir sia-sia (menguap). Namun, Pengkhotbah, sesudah menyelidiki dan mengamati apa yang terjadi di dunia ini, memberikan kabar baik bagi orang benar dan berhikmat, yaitu "orang benar dan orang berhikmat serta perbuatan-perbuatan mereka ada di tangan Allah" (9:1). Oleh sebab itu, selagi kita hidup, kita masih memiliki harapan dan kesempatan karena semua perbuatan kita berada di tangan-Nya.

Pengkhotbah menasihati agar kita hidup berkenan di hadapan Allah, sehingga kita dapat makan dan minum dengan hati gembira, menikmati hidup dengan istri dan keluarga, dan bekerja dengan sekuat tenaga, karena semua kenikmatan ini tidak ada di dalam dunia orang mati. Dengan memahami bahwa kematian akan melanda setiap orang dan bahwa tidak seorang pun tahu waktu kematiannya, Pengkhotbah menasihati pembacanya bahwa kita perlu menerapkan hikmat dalam setiap kesempatan yang ada. Pengkhotbah memberi contoh tentang kisah seorang miskin yang berhikmat. Dengan hikmatnya, ia mampu menyelamatkan kota dari kepungan besar-besaran yang dilakukan oleh seorang raja agung. Sekalipun orang miskin yang berhikmat ini tidak diingat orang, perbuatan baik yang dilakukannya berkenan di hati Allah. Satu orang berhikmat dapat menyelamatkan kota. Akan tetapi, ingatlah bahwa satu orang yang bersalah dapat merusak semua yang baik (9:18).

Dalam dunia yang kacau balau ini, Alkitab memberi tahu bahwa ada satu orang—yaitu Tuhan Yesus—yang dapat menyelamatkan seluruh dunia yang telah jatuh ke dalam dosa oleh satu orang yang jatuh ke dalam dosa, yaitu Adam. Sekalipun apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus tampaknya sia-sia (menguap) karena Tuhan Yesus juga harus mati, kenyataannya, apa yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus tidak sia-sia karena Dia dan perbuatan-Nya berkenan di hati Allah (Matius 3:17; 17:5). Allah membangkitkan Kristus dari kematian! Kebangkitan Kristus menjamin kebangkitan orang yang percaya kepada-Nya, sehingga hidup kita tidak berakhir dengan kesia-siaan (kematian).

Kesia-siaan merupakan bagian dari kehidupan manusia karena semua orang akan mati. Akan tetapi, kesia-siaan tidak berlaku atas orang-orang yang diperkenan Allah, yaitu orang-orang yang dipilih Allah untuk menjadi anak-anak-Nya. Kita dapat menjadi anak-anak-Nya dengan beriman kepada Tuhan Yesus. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda memilih hikmat—yaitu takut akan Allah—atau Anda memilih kebodohan dengan menyangkal Kristus?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design