Pengkhotbah 4:17-5:6

Takutlah akan Allah

28 Juli 2025
Pdt. Abadi

Bacaan Alkitab hari ini diakhiri dengan suatu peringatan, "Tetapi, takutlah akan Allah." Sesudah memaparkan secara panjang-lebar tentang "kesia-siaan" di pasal-pasal sebelumnya, Pengkhotbah kembali mengajak kita untuk "takut akan Allah". Bila kita ingin mendekati Allah atau berhubungan dengan Dia, Pengkhotbah memberi beberapa nasihat yang berguna, dengan maksud agar hubungan kita dengan Allah tidak "menguap".

Bagaimana sikap para pembaca saat menghampiri rumah Allah (Bait Allah)? Bait Allah itu kudus. Struktur Bait Allah menunjukkan kekudusan Allah. Tidak ada seorang pun yang boleh masuk ke Tempat Mahakudus di Bait Suci, kecuali Imam Besar yang diperbolehkan masuk sekali setahun, Pengkhotbah mengingatkan bahwa "mendengar lebih baik daripada mempersembahkan kurban" (4:17). Prinsip kebenaran ini diambil dari 1 Samuel 15:22, yaitu saat Samuel berkata kepada Raja Saul yang tidak menaati perintah Allah, "Apakah TUHAN berkenan kepada kurban bakaran dan kurban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada kurban sembelihan, mengindahkan lebih baik dari pada lemak domba jantan." Dalam konsep Ibrani, ungkapan "mendengarkan suara Tuhan" sama dengan "menaati Tuhan." Mempersembahkan kurban tanpa menaati firman Tuhan adalah tindakan yang tidak berkenan kepada-Nya. Ini juga sia-sia!

Demikian juga halnya dengan perkataan kita. Kita sering kali berkata-kata tanpa berpikir panjang. Akibatnya, perkataan kita dapat melukai hati Tuhan dan melukai hati sesama manusia. Pengkhotbah mengingatkan kita untuk tidak berkata-kata secara sembarangan karena "Allah ada di surga dan engkau (dan saya) di bumi" (5:1). "Surga" menyatakan kediaman Allah yang Mahakudus yang memandang ke bawah kepada kita (Mazmur 53:3). Semua hal tidak akan luput dari pandangan-Nya. Oleh karena itu, Pengkhotbah menasihati kita agar tidak tergesa-gesa berkata-kata (5:1). Demikian juga halnya dengan bernazar: Kita harus segera menepati nazar kita kepada-Nya jika Allah sudah menjawab permintaan kita (5:3). Oleh karena itu, "lebih baik engkau tidak bernazar daripada bernazar tetapi tidak menepatinya." (5:4).

Perkataan yang banyak tanpa terlebih dahulu dipikirkan dengan seksama akan menguap, sama seperti banyaknya mimpi yang hanya berlalu begitu saja (5:6). Semua akan sia-sia. Namun, ada satu realitas yang tidak akan pernah menguap, yaitu Allah yang maha kekal. Suatu saat, Allah akan meminta pertanggungjawaban atas apa yang kita katakan dan kita perbuat. Oleh sebab itu, "takutlah akan Allah!"

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design