Pemberitaan Injil secara lisan dan kemunculan tanda atau peristiwa yang memperkuat pemberitaan Injil adalah dua hal penting yang saling mendukung. Di satu sisi, berita Injil tidak mungkin bisa didengar dan dipercaya bila tidak ada yang memberitakan. Di sisi lain, Berita Injil akan lebih mudah menembus kekerasan hati manusia bila pemberitaan Injil dikonfirmasi oleh tanda yang bisa berupa peristiwa tertentu. Perlu disadari bahwa inti berita Injil hanya satu, yaitu berita tentang karya Kristus di kayu salib. Akan tetapi, karya Kristus itu bisa dilihat dari berbagai sisi. Sebagai contoh, karya Kristus itu bisa disebut sebagai karya penebusan atau karya pendamaian atau karya penyelamatan. Tanda yang menyertai pemberitaan Injil pun bisa bermacam-macam, misalnya perubahan hidup orang percaya, penyembuhan orang sakit, atau pengusiran roh jahat. Akan tetapi, tanda yang menyertai pemberitaan Injil itu juga bisa berupa hukuman langsung, misalnya hukuman terhadap Ananias dan Safira yang mendustai Allah (5:1-10), hukuman terhadap Raja Herodes yang tidak menghormati Allah (12:21-23), serta hukuman terhadap Baryesus atau Elimas yang menghalangi pemberitaan Injil yang dilakukan Rasul Paulus terhadap Gubernur Sergius Paulus (13:6-11).
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus memberitakan Injil dalam rumah ibadat orang Yahudi di perantauan yang disebut Sinagoge. Karena para pendengar berita Injil di Sinagoge adalah orang Yahudi dan orang yang takut akan Allah, yaitu orang non-Yahudi yang mengikuti agama Yahudi, pendekatan Rasul Paulus adalah menguraikan Sejarah Perjanjian Lama serta mengemukakan bahwa kematian dan kebangkitan Kristus menggenapi janji tentang Sang Juruselamat yang berasal dari keturunan Daud. Walaupun tidak ada tanda mukjizat yang terjadi saat Injil diberitakan, pemberitaan Injil yang dilakukan Rasul Paulus dan Rasul Barnabas mendapat respons positif. Respons positif ini membuat sebagian orang Yahudi merasa iri. Akan tetapi, orang bukan Yahudi yang percaya merasa gembira dan memuliakan Allah serta membuat firman Tuhan tersebar di seluruh daerah itu.
Apakah Anda dan gereja Anda masih memiliki gairah untuk tetap setia memberitakan Injil? Apakah pemberitaan Injil telah membangkitkan sukacita di dalam diri Anda dan di dalam komunitas gereja Anda? Apakah Anda dan gereja Anda dipenuhi oleh Roh Kudus yang menumbuhkan gairah untuk melakukan kehendak Allah, terutama gairah untuk mengungkapkan kasih dan gairah untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum menerima berita Injil tentang keselamatan yang tersedia di dalam Yesus Kristus?