Amsal 2

Hikmat Menuntun Kita kepada TUHAN

24 April 2025
GI Surya Leung

Penulis Amsal mengajarkan langkah-langkah praktis kepada pembaca seperti seorang ayah yang sedang memberi petunjuk kepada anaknya agar bertumbuh menjadi pribadi yang berhikmat (2:1-5). Pembaca perlu memahami petunjuk ini: (1) TUHAN itu sumber hikmat (2:6-9); (2) TUHAN punya cara agar hikmat bekerja dalam diri orang yang takut akan Dia (2:10-19). Akhir pasal 2 (ayat 20-22) adalah himbauan untuk menjalani dan memelihara jalan kebenaran yang membedakan pengikut hikmat (pengikut Kristus) dengan orang fasik.

Perhatikan kata jikalau yang mengarahkan kita untuk bertumbuh menjadi pribadi berhikmat (2:1,3-4): Menerima dan menyimpan perintah Allah dalam hati, serta mendengar dengan telinga secara seksama akan menolong kita: Pertama, mencondongkan diri pada kepandaian. Kedua, mengarahkan kita untuk berdoa memohon pengertian dan kepandaian dari TUHAN. Ketiga, mengarahkan kita untuk mencari dan mengejar hikmat firman Allah seperti menginginkan harta karun. Agar memahami makna takut akan Tuhan secara praktis dan bertumbuh menjadi pribadi yang berhikmat, kita perlu mengenal pribadi Sang Pemberi hikmat, yaitu TUHAN (2:6). Selain memberi hikmat, TUHAN menyediakan pertolongan (seperti perisai), perlindungan (seperti jalan keadilan), dan pemeliharaan bagi orang yang setia kepada-Nya (2:7-8). Hasilnya, kita menjadi bijaksana dan merasa bahagia (2:10-11). Hal ini menolong kita untuk terlepas dari pengaruh orang jahat dan penipu yang digambarkan seperti jalan yang berliku-liku, gelap, licin, ujungnya menyesatkan dan menenggelamkannya ke alam maut (2:12-19). Jadi, bertekunlah dalam hikmat dan tetaplah berada di jalan kebenaran (2:20), sehingga akhirnya kita menerima penggenapan janji keselamatan, bukan dikeluarkan dari rancangan keselamatan (2:21-22).

Hikmat menuntun kita kepada TUHAN. Kita didorong mencari petunjuk dari sumber hikmat, yaitu TUHAN dan orang yang takut akan TUHAN, bukan dari orang jahat dan penipu. Apakah Anda telah memberi diri untuk dituntun oleh hikmat TUHAN? Orang yang mengaku ahli ada di mana-mana. Beberapa di antara kita cenderung mengikuti tren di media sosial dan masyarakat yang sering menyesatkan. Apa yang harus kita lakukan? Mulailah dengan menerima, mendengar, dan menyimpan hikmat di dalam hati. Ingatlah bahwa belajar firman bukan hanya berarti menghafal ayat, tetapi memahami pengajaran-Nya untuk: (1) Menganalisis situasi; (2) Membuat keputusan; dan (3) Menjawab pertanyaan tentang kehidupan sehari-hari. Setiap saat, kita memerlukan firman TUHAN yang siap pakai, sehingga kesadaran rohani kita berperan membentuk pola pikir kita untuk menjadi makin serupa dengan Kristus.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design