2 Raja-raja 6

Melayani atau Memperalat Tuhan?

7 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Pasal ini menambah daftar panjang mukjizat yang dilakukan oleh nabi Elisa, sekaligus merupakan daftar panjang bukti kasih setia Tuhan terhadap bangsa dan raja Israel. Ironisnya, daftar panjang kebebalan pemimpin Israel juga bertambah. Kita mungkin sedikit heran membaca bahwa Elisa membuat mukjizat untuk urusan sepele, yakni menolong orang yang kehilangan mata kapak (6:1-7). Namun, hikmat Tuhan memampukan Elisa untuk tidak memandang mukjizat itu sebagai urusan sepele. Ia bisa melihat bahwa orang yang kehilangan mata kapak ini punya rasa tanggung jawab, baik terhadap pemilik kapak maupun terhadap tugas yang sedang dikerjakannya (6:5). Oleh karena itu, Elisa tak ragu menolong orang tersebut, dengan membuat mata kapak itu terapung (6-7).

Jika kita mengingat kebebalan raja maupun umat Israel yang tetap tidak mau berpaling kepada Tuhan, kita juga bisa heran melihat kesediaan nabi Elisa membuat mukjizat untuk menolong bangsa Israel dan Raja Yoram menghadapi musuh mereka, yakni bangsa Aram (6:8-23). Pelayanan nabi Elisa ini menyatakan kasih setia Tuhan bagi mereka yang tak layak menerimanya. Dengan hikmat Tuhan, Elisa membocorkan strategi perang raja Aram, sehingga membuat musuh Israel tidak berdaya (6:8-10). Bahkan, strategi Elisa yang tanpa kekerasan membuat pasukan Aram berhutang budi dan berhutang nyawa kepada raja Israel, sehingga mereka tidak mengganggu keamanan Israel untuk beberapa waktu lamanya. (6:18-23).

Sayangnya, Raja Yoram yang sudah menerima banyak pertolongan Tuhan tidak segera memutuskan untuk beriman kepada Tuhan. Rupanya, Raja Yoram hanya beriman kepada mukjizat Tuhan atau hanya memperalat Tuhan. Ia hanya menginginkan pertolongan Tuhan dan tetap tidak merasa membutuhkan Tuhan. Buktinya, ia segera mengancam nabi Elisa dan menghujat Tuhan atas tragedi kelaparan yang dialami rakyatnya. Padahal tragedi itu seharusnya membuat Yoram mau mencari Tuhan, bertobat dan memohon pertolongan-Nya, dan akhirnya beriman kepada Tuhan (6:35).

Sikap nabi Elisa dan sikap Raja Yoram di pasal ini kembali menjadi cermin bagi kita: Apakah Anda berbuat baik hanya kepada orang yang pantas menerimanya? Adakah kesempatan pelayanan atau perbuatan baik yang Anda abaikan karena Anda menganggap hal itu sebagai urusan yang remeh? Jika Anda mengalami musibah atau tragedi, apakah Anda menyalahkan Tuhan atau Anda tetap memercayai pemeliharaan Tuhan? Jawaban atas pertanyaan ini akan menyingkapkan: apakah selama ini kita melayani Tuhan atau memperalat Tuhan!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design