2 Raja-raja 4

Mukjizat Natural dan Supranatural

5 Februari 2025
Pdt. Iwan Catur Wibowo

Mukjizat dalam Alkitab jelas merupakan karya Allah yang dilakukan dengan kuasa Allah dan untuk `mencapai tujuan Allah. Pasal ini berisi kumpulan kisah mukjizat nabi Elisa. Di tengah masa kelam bangsa Israel dan Yehuda yang dipimpin oleh para raja yang tidak takut akan Tuhan, kumpulan kisah mukjizat dalam bacaan Alkitab hari ini jelas mengungkapkan kesetiaan TUHAN yang selalu mengasihi umat-Nya, baik melalui tindakan nabi Elia maupun Nabi Elisa. Melalui hamba-hamba-Nya, TUHAN terus mengingatkan, menegur, serta menyatakan kuasa pemeliharaan-Nya kepada umat-Nya.

Ada dua sikap yang menarik untuk diperhatikan dalam kisah-kisah mukjizat di pasal ini. Pertama, perhatikan kerendahan hati Nabi Elisa. Nama Nabi Elisa sudah terkenal di Israel. Ia dianggap sebagai pemimpin para nabi di Israel dan dihormati oleh raja-raja. Namun, ia tetap bergaul dengan semua kalangan dan tidak membeda-bedakan orang yang dilayaninya. Ia dekat dengan keluarga kaya di Sunem (4:8), namun ia juga tetap dapat didekati oleh orang kecil seperti janda miskin dari kelompok para nabi (4:1). Ia memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap pergumulan dan masalah setiap orang yang membutuhkan pelayanannya. Kedua, perhatikan kepekaan perempuan Sunem terhadap kebutuhan Nabi Elisa yang sering singgah di rumahnya. Ia membangun sebuah kamar untuk tempat istirahat Nabi Elisa (4:9-10). Ia melakukannya semata-mata hanya karena kasihnya kepada Allah, tanpa pamrih sedikit pun untuk kepentingan dirinya sendiri. Buktinya,  kerinduannya untuk mendapat seorang anak tidak pernah dia ungkapkan. Nabi Elisa baru mengetahui kondisi itu setelah Gehazi—hamba Nabi Elisa—mencari tahu pergumulan perempuan Sunem itu (4:12-14). Banyak pemimpin bangsa, termasuk pemimpin rohani, yang justru melayani dengan mengutamakan kepentingan diri sendiri. Rakyat atau umat juga sering hanya fokus memberi masukan atau mengkritik, namun tidak peka terhadap kebutuhan para pemimpin mereka. Teladan kerendahhatian dan kepedulian Nabi Elisa serta kepekaan perempuan Sunem sangat penting untuk dipraktikkan pada masa kini.

Allah yang kita sembah di dalam Kristus adalah Allah yang peka, peduli, dan bersedia merendahkan Diri (Filipi 2:5-11). Kita adalah utusan Allah di tengah pergumulan dan tantangan yang dihadapi bangsa kita. Apakah kita hanya berpangku tangan dan mengharapkan mukjizat Allah? Marilah kita menjadi berkat dengan belajar saling merendahkan diri, saling peka dan saling peduli. Sikap mengutamakan kepentingan orang lain adalah mukjizat natural yang tidak kalah penting daripada mukjizat supranatural yang dilakukan abi Elisa di pasal ini.

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design