Galatia 4:21-31

Hamba atau Orang Merdeka?

26 November 2024
Pdt. Souw Suharwan

Pernahkah kemarahan Anda terhadap anak Anda meledak karena anak Anda tidak mau mendengar nasihat Anda? Anda khawatir bahwa anak Anda akan mengabaikan nasihat Anda, sehingga Anda berulang-ulang memberi nasihat yang sama mengenai bahaya dan konsekuensi bila nasihat Anda dilanggar. Akan tetapi, ternyata anak Anda tidak mengindahkan nasihat Anda, dan apa yang Anda khawatirkan betul-betul terjadi, sehingga anak Anda harus menanggung akibat perbuatannya.

Kemarahan Rasul Paulus terhadap jemaat Galatia yang tidak mengindahkan nasihatnya juga pernah meledak. Mereka begitu cepat menerima injil palsu dan menolak Injil yang benar. Mereka sudah menerima Kristus, namun dikacaukan oleh injil palsu (1:6-7). Akhirnya, Paulus sekali lagi menegaskan: "Katakanlah kepadaku, hai kamu yang mau hidup di bawah hukum Taurat, tidakkah kamu mendengarkan hukum Taurat?" (4:21). Untuk mengajarkan kembali pengajaran yang benar, Rasul Paulus memakai kiasan yang dikenal jemaat saat itu, yaitu Ilustrasi yang berkaitan dengan ajaran Perjanjian Lama tentang Hagar dan Sara, juga anak-anak yang mereka lahirkan, yaitu Ismael dan Ishak. Kiasan itu berkenaan dengan dua macam kehidupan (4:22-26). Kedua orang ibu itu melahirkan anak-anak bagi Abraham dengan status berbeda. Hagar melambangkan hidup perhambaan. Dia seorang hamba yang statusnya tidak pernah diubah menjadi istri, walaupun dialah yang melahirkan anak pertama bagi Abraham. Demikian pula, keturunannya tidak mewarisi janji Allah. Hagar melambangkan gunung Sinai, Yerusalem saat itu (4:25), yaitu orang-orang yang hidup di luar anugerah keselamatan karena hidup mereka menggantungkan diri pada usaha sendiri, yaitu dengan melakukan hukum Taurat. Sedangkan Sara melambangkan hidup oleh kasih karunia. Ia mandul, namun oleh anugerah Allah, ia menjadi ibu bagi anak-anak perjanjian. Sara melambangkan Yerusalem surgawi, yaitu tempat anugerah Allah dicurahkan (4:26-27). Jadi, anak-anak yang lahir dari Sara adalah ahli waris janji-janji Allah semata-mata oleh karena anugerah-Nya (4:28). Tidak mengherankan bila anak-anak Tuhan akan selalu mendapat aniaya dan dengki dari anak-anak hamba yang tidak mendapat hak (4:29-30). Kita seperti Ishak karena kita adalah anak-anak berdasarkan janji (4:28).

Orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, namun berpaling kepada perhambaan dosa, telah menginjak-injak dan menghina Kristus yang telah menebus dirinya. Sebagai orang percaya, lakukanlah perintah-perintah Allah bukan karena terpaksa seperti seorang hamba. Sebagai orang yang merdeka, apakah Anda telah berusaha menaati seluruh perintah Allah sebagai ungkapan kasih, dan ucapan syukur?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design