1 Samuel 2:27-36

Ketika Anak Menjadi Segalanya

15 Juli 2024
GI Tommy Chendana

Salah satu peran orang tua dalam keluarga adalah sebagai pendidik dan teladan bagi anak-anaknya. Paling tidak, orang tua mengajar dan membimbing kerohanian anak-anak mengenai pemahaman iman mereka tentang Tuhan. Eli, sebagai seorang ayah sekaligus pemimpin rohani, tentu sangat mengerti apa yang harus ia lakukan untuk mendidik anak-anaknya (bandingkan Ulangan 6:1-25). Akan tetapi, Eli gagal mendidik dan mendisiplin anak-anaknya untuk hidup dalam takut dan hormat akan TUHAN. Puncak kegagalan Eli dan anak-anaknya disebut dengan jelas, "...siapa yang menghormati Aku akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina-Ku akan dipandang rendah." (1 Samuel 2:30b). Perkataan yang keras ini disampaikan karena Eli membiarkan anak-anaknya berlaku tidak menghormati TUHAN (2:22-25). Selain itu, Eli melakukan korupsi dengan menerima dan menikmati hasil persembahan kurban yang diambil oleh anak-anaknya. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila abdi Allah yang menegur Eli berkata, "engkau memandang rendah ..., kamu sekalian menggemukkan diri ...." Yang paling ironis adalah bahwa Eli menghormati anak-anaknya lebih daripada menghormati TUHAN (2:29).

Jika Eli adalah pemimpin rohani yang baik, ia pasti prihatin dan berduka atas apa yang telah dilakukan anak-anaknya dan memerintahkan mereka untuk segera bertobat dan memberi hukuman sebagai konsekuensi atas perbuatan anak-anaknya. Sayangnya, Eli hanya menegur anak-anaknya dengan lembut. Dia tidak bersikap tegas dan terkesan hanya sebatas menegur sebagai basa-basi. Eli kehilangan otoritas, integritas, dan pengaruhnya, baik dalam pandangan anak-anaknya maupun dalam pandangan TUHAN. Akibatnya Eli, Hofni dan Pinehas, serta keturunan mereka harus menerima hukuman Tuhan: Pertama, TUHAN membatalkan perjanjian-Nya yang menyatakan bahwa keturunan Eli akan melayani Tuhan selamanya (bandingkan dengan Keluaran 29:9; 40:15; Bilangan 25:10-13). Kedua, TUHAN membuat keturunan Eli mati pada usia muda (1 Samuel 2:31b). Ketiga, TUHAN menghukum Eli dan membuat Hofni dan Pinehas mati pada hari yang sama (2:31a,34). Keempat, TUHAN membiarkan beberapa keturunan Eli hidupnya merana dan akan mengemis pekerjaan di Kemah Suci untuk mendapatkan makanan (2:36). Penghukuman Allah itu sangat mengerikan! (Ibrani 10:31).

Ketika orang tua meremehkan sikap hidup takut akan Tuhan dan menjadikan anak-anak lebih dari segalanya daripada Tuhan, dapat dipastikan bahwa anak-anaknya akan menjadi orang yang hidupnya liar. Sebagai orang tua, apakah Anda lebih menghormati Tuhan dan lebih mengutamakan kebenaran daripada kenyamanan keluarga?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design