1 Samuel 2:11-26

Memandang Rendah Tuhan

14 Juli 2024
GI Tommy Chendana

Bacaan hari ini menunjukkan kontras yang sangat besar mengenai cara hidup pelayan Tuhan antara Hofni dan Pinehas dengan Samuel. Hofni dan Pinehas memandang rendah TUHAN dengan cara menghina kekudusan ibadah, melakukan tindak kekerasan, bahkan mengancam orang-orang yang datang untuk mempersembahkan kurban kepada TUHAN. Celakanya, mereka juga melakukan tindakan asusila dengan meniduri perempuan-perempuan yang melayani di Kemah Pertemuan (2:12-17,22-25). Tidak mengherankan jika penulis Kitab Samuel menyebut Hofni dan Pinehas sebagai orang-orang durjana. Penyebutan ini menegaskan bahwa mereka melakukan dosa yang sangat serius. Mereka tidak mengindahkan TUHAN. Mereka menyesatkan umat Allah, tidak berguna, hina dan jahat serta tanpa malu-malu melanggar hukum secara terang-terangan (bandingkan dengan Ulangan 13:13; Hakim-hakim 19:22; 1 Samuel 25:25). Hofni dan Pinehas melayani TUHAN dengan jubah dan otoritas keimaman serta memakai nama Tuhan, tetapi mereka mengenakan topeng kemunafikan. Mereka melayani diri mereka sendiri untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Mereka hanya sekadar menjalankan aktivitas agama. Mereka mengubah peraturan ibadah sesuai dengan keinginan sendiri serta mencuri apa yang seharusnya menjadi milik TUHAN (bandingkan dengan Imamat 7:28-36; 10:12-15; Ulangan 18:1-15). Mereka memandang rendah TUHAN.

Sebaliknya, sosok Samuel yang masih muda itu semakin besar dan semakin disukai TUHAN dan sesama (2:18-21,26). Kondisi ini mengingatkan kita kepada kisah tentang Yesus Kristus yang saat bertumbuh dewasa menjadi makin dikasihi oleh Allah dan sesama (Lukas 2:52). Meskipun Samuel adalah seorang imam yang mempunyai otoritas dan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan umat Allah, ia tidak menggunakan otoritasnya untuk kepentingan diri sendiri. Dengan bersikap seperti itu, Samuel menghormati TUHAN dan tidak memandang rendah TUHAN saat ia melayani sebagai imam. Ia menaati apa yang sudah ditetapkan dalam peraturan, perintah dan hukum-hukum TUHAN.

Orang yang menyebut dirinya sebagai pelayan Tuhan belum tentu benar-benar mengenal Tuhan dan menjalin relasi yang mendalam dengan Tuhan. Hal ini terlihat dari cara hidup Hofni dan Pinehas yang memandang rendah Tuhan. Bagaimana dengan pelayanan Anda saat ini: Apakah Anda semakin mengenal Kristus yang Anda layani? Aktivitas agama tanpa hati yang mencintai dan mengenal Tuhan adalah sia-sia. Layanilah Tuhan dengan sikap hormat dan takut akan Dia!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design